TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengirim utusan khusus menteri Luar Negeri yaitu Desra Percaya, untuk ikut dalam proses negosiasi damai Afganistan, yang berlangsung di Doha, Qatar, sejak Sabtu pekan lalu.
Proses perundingan damai ini berlangsung antara delegasi pemerintah Afganistan, Taliban, Amerika Serikat, dan Qatar sebagai tuan rumah. Desra menjabat direktur jenderal Asia Pasifik dan Afrika di Kemenlu.
“Beliau masih berada di Qatar untuk mendukung proses perdamaian ini melalui Host Country Support Group,” kata Retno Marsudi, menteri Luar Negeri, dalam jumpa pers di Kemenlu pada Kamis, 17 September 2020.
HCSG ini terdiri dari sejumlah negara selain Indonesia yaitu Qatar, Jerman, Norwegia dan Uzbekistan. “Beliau kontak langsung dengan phak-pihak terkait,” kata Retno Marsudi. Saat dihubungi Tempo, Desra enggan berkomentar soal proses yang sedang berlangsung.
Retno Marsudi mengatakan Indonesia bersama dengan anggota HCSG lainnya,”Mendukung penuh proses damai yang bersifat Afgan-led dan Afgan-owned dan siap memberikan bantuan sesuai kesepakatan pihak-pihak terkait.”
Retno mengatakan pemerintah Indonesia berharap kesepakatan damai dapat segera tercapai. “Ini akan berdampak langsung kepada rakyat Afganistan yaitu terciptanya perdamaian yang lestari di Afganistan,” kata Retno Marsudi.
Menteri juga melaporkan sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau DK PBB juga menyetujui resolusi nomor 2542 untuk memperpanjang mandat UNAMA di Afganistan.
Ini adalah singkatan dari UN Assistance Mission in Afganistan dan mandatnya diperpanjang selama satu tahun ke depan.
“UNAMA adalah misi PBB yang memiliki mandat untuk mendukung pemerintahan Afganistan seperti pembangunan politik termasuk penguatan institusi pemerintahan,” kata Retno Marsudi.
Retno Marsudi mengatakan UNAMA dari PBB juga memiliki misi negosiasi perdamaian, penegakan HAM, dan perlindungan rakyat sipil khususnya anak-anak dan perempuan di Afganistan.