TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan uang pinjaman sebesar USD 1,5 miliar (Rp 22 triliun) kepada Belarus pada Senin, 14 September 2020. Uang pinjaman itu dipandang sebagai bentuk dukungan terhadap Presiden Alexander Lukashenko, yang pemerintahannya sedang diguncang gelombang unjuk rasa menuntut pengunduran dirinya.
“Pertama-tama saya ingin berterima kasih secara pribadi kepada Anda dan seluruh masyarakat Rusia serta semua pihak yang tidak terdengar suaranya, yang mendukung kami setelah pasca-pemilu,” kata Presiden Lukashenko.
Ratusan massa oposisi melakukan memprotes terhadap hasil pemilihan presiden, di Minsk, Belarusia, 23 Agustus 2020. REUTERS/Vasily Fedosenko
Presiden Lukashenko berjumpa Presiden Putin di sebuah resort di Laut Hitam sehari setelah lebih dari 100 ribu orang di Ibu Kota Minsk meneriakkan kata ‘Anda adalah seekor tikus’. Presiden Lukashenko sudah 26 tahun berkuasa di Belarus.
Menurut Lukashenko, sebagian dari uang itu akan digunakan untuk mengucurkan pinjaman (ke masyarakat). Presiden Putin sebelumnya mendukung rencana Presiden Lukashenko yang mengumumkan akan melakukan reformasi konstitusi, namun di tentang oleh kubu oposisi dengan menyebut upaya mempertahankan kekuasaan.
Ketegangan di Belarus di antarannya dipicu oleh sengketa hasil pemilu pada 9 Agustus 2020. Oposisi menduga hasil pemilu yang dimenangkan oleh Lukashenko, sudah dicurangi.
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengatakan Rusia akan menarik cadangan aparat penegak hukum dan pasukan keamanan nasional yang telah ditempatkan Presiden Putin dekat wilayah perbatasan pada akhir bulan lalu, untuk melakukan intervensi jika situasi tidak terkendali.
“Kami ingin masyarakat Belarus sendiri yang mengatasi situasi ini dengan sikap tenang dan melalui dialog serta menemukan sebuah solusi,” kata Presiden Putin.
Presiden Putin mengatakan kerja sama bidang pertahanan dengan Belarus akan terus berjalan. Ucapan itu disampaikan setelah kantor berita Rusia mengirimkan pasukan terjun payung untuk latihan bersama. Presiden Lukashenko mengaku sangat bersyukur atas dukungan Moskow dan telah mengambil hikmah dari kejadian-kejadian ini.