TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton, membela aksi agensi intelijen pemerintahannya memnggeledah rumah empat jurnalis asal Cina. Menurut Peter Dutton, pemerintahnya memiliki hak untuk melakukan penggeledahan atas alasan intelijen.
"Apabila Organisasi Intelijen Keamanan Australia sudah memiliki cukup alasan dan bukti untuk mengeluarkan izin penggeledahan, maka mereka akan melakukan hal tersebut," ujar Peter Dutton, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 13 September 2020.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Cina mengungkapkan bahwa Pemerintah Australia telah menggeledah rumah empat jurnalis mereka pada Juni lalu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, mengklaim penggeledahan itu dilakukan tanpa izin.
Menurut keterangan Zhao Lijian, Pemerintah Australia menyita laptop, telepon genggam, serta tablet dari rumah jurnalis media Cina yang mereka geledah. Jurnalis terkait juga diminta tutup mulut atas insiden tersebut. Apakah keempat jurnalis asal Cina itu juga diinterogasi atau tidak, Zhao Lijian tidak menyampaikan detilnya.
Pengungkapan penggeledahan itu sendiri menyusul berita pemulangan dua jurnalis Australia yang berbasis di Beijing dan Shanghai beberapa hari lalu. Keduanya dipulangkan ke Australia usai diinterogasi Pemerintah Cina perihal dugaan spionase dan aktivitas ilegal yang berpotensi menganggu keamanan nasional.
Peter Dutton melanjutkan, penggeledahan yang dilakukan oleh Australia memiliki dasar serupa dengan interogasi yang dilakukan Cina. Mereka khawatir empat jurnalis Cina yang ditugaskan ke Australia aslinya adalah mata-mata yang beraktivitas secara ilegal.
"Jika seseorang menyamar sebagai jurnalis atau apapun itu dan ada bukti bahwa mereka melanggar hukum Australia, maka agensi intelijen kami akan bertindak," ujar Dutton menegaskan.
Peter Dutton tidak mengelaborasi lebih jauh soal dugaan agensi intelijen terhadap empat jurnalis Cina terkait. Ia pun menolak berkomentar apakah keempat jurnalis diinterogasi. Alasan ia, karena investigasi masih berjalan.
Rangkaian peristiwa yang dialami jurnalis Cina dan Australia tersebut menunjukkan keruhnya hubungan Australia dan Cina saat ini. Sejak Australia mendesak investigasi internasional terkait dugaan virus Corona berasal dari Cina, hubungan kedua negara terus memburuk. Cina bahkan sempat menyebut Australia 'mulut' dari Amerika.
ISTMAN MP | REUTERS