TEMPO.CO, Jakarta - Konflik antara Cina dan Australia terus berkembang. Belum beres urusan penggeledahan dan interogasi terhadap jurnalis masing-masing, sekarang urusan keduanya berkembang ke masalah akademisi. Australia baru saja mencabut visa dua akademisi asal Cina yang akan berkunjung ke negeri Kangguru tersebut.
Dikutip dari kantor berita Reuters, salah satu akademisi tersebut diketahui bernama Chen Hong, professor studi Australia di East China Normal University, Shanghai. Ia mengaku mendapat surat dari Departemen Dalam Negeri Australia yang menyatakan bahwa visanya telah dicabut atas alasan keamanan nasional.
"Saya menolak perlakuan ini. Saya yakin ini kesalahan terkait hubungan saya denagn Australia. Saya tidak melakukan apapun yang bisa membahayakan Australia," ujar Chen, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 9 September 2020.
Selain Chen Hong, akademisi Cina yang visanya juga dicabut adalah Li Jianjun. Li, hingga berita ini ditulis, belum mau berkomentar.
Australia National University, di mana Li Jianjun sempat mengajar, membenarkan Jianjun memang tercatat sebagai akademisi tamu. Namun, kata mereka, Li Jianjun sudah menyelesaikan pengajarannya pada Februari kemarin.
Pemerintah Cina, di sisi lain, juga belum berkomentar. Walau begitu, beberapa hari terakhir, hubungan negeri tirai bambu tersebut dengan Australia memang keruh. Dua hari lalu, misalnya, Cina disorot karena menahan dan menginterogasi dua jurnalis asal Australia karena dianggap mengancam keamanan nasional.
Beberapa jam lalu, Cina gantian menyorot aksi penggeledahan dan penyitaan oleh Pemerintah Australia terhadap empat jurnalis Cina Juni lalu. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian, penggeledahan tersebut dilakukan tanpa alasan dan keempat jurnalis terkait diminta bungkam.
Buruknya hubungan kedua negara akhir-akhir ini tak lepas dari pandemi virus Corona. Semua bermula ketika Australia mendesak investigasi internasional perihal dugaan virus Corona berasal dari Cina. Cina menganggap tuduhan Australia tak beralasan, bahkan menyebut Australia 'mulut' Amerika yang juga berseteru dengan Cina.
ISTMAN MP | REUTERS