Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Palestina Merasa Dikhianati negara-negara Arab karena Normalisasi Israel

image-gnews
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS, 11 Februari 2020. Abbas memegang salinan peta yang direncanakan AS untuk solusi dua negara dalam proposal perdamaian Israel dan Palestina. REUTERS / Shannon Stapleton
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS, 11 Februari 2020. Abbas memegang salinan peta yang direncanakan AS untuk solusi dua negara dalam proposal perdamaian Israel dan Palestina. REUTERS / Shannon Stapleton
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Palestina mengaku kecewa kepada Liga Arab yang menolak mengecam kesepakatan normalisasi Uni Emirat Aran dengan Israel dalam pertemuan Liga Arab Rabu kemarin.

Pejabat Palestina mengatakan penolakan menteri luar negeri Liga Arab untuk mendukung rancangan resolusi Palestina terhadap perjanjian Israel-UEA akan membuka jalan bagi negara-negara Arab lainnya untuk menjalin hubungan dengan Israel.

Selama pertemuan Liga Arab, negara-negara anggotanya enggan menyetujui draf dari Palestina yang mengecam normalisasi hubungan Uni Emirat Arab dengan Israel.

"Diskusi tentang hal ini serius. Itu komprehensif dan membutuhkan waktu. Tapi pada akhirnya tidak mengarah pada kesepakatan tentang rancangan komunike yang diusulkan oleh pihak Palestina," kata Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab Hossam Zaki, dikutip dari Reuters, 11 September 2020.

Palestina kecewa dengan langkah UEA karena khawatir akan melemahkan posisi pan-Arab atau yang dikenal sebagai inisiatif perdamaian Arab, yang menyerukan penarikan Israel dari wilayah pendudukan, dan mengakui Palestina sebagai negara merdeka dengan imbalan normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab.

"Pertama kami mengira bahwa Uni Emirat Arab adalah satu-satunya negara yang telah menikam kami dari belakang," kata seorang pejabat senior Palestina di Ramallah kepada The Jerusalem Post.

"Pada hari Rabu, kami melihat bagaimana beberapa negara Arab lainnya telah mengkhianati rakyat Palestina dan perjuangan Palestina. Ini adalah hari hitam dalam sejarah Palestina dan Arab," kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonimitas.

Liga Arab menolak untuk mendukung rancangan resolusi Palestina yang menolak kesepakatan Israel-UEA setelah beberapa negara Arab, termasuk UEA, Bahrain, Mesir, Yordania dan Maroko, dan Sudan keberatan dengan pernyataan penolakan yang diusulkan Palestina.

"Setiap negara berdaulat memiliki hak untuk menjalankan kebijakan luar negerinya dengan cara yang diinginkannya, dan ini adalah sesuatu yang dihormati dan didukung oleh dewan ini (Liga Arab)," kata Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmad Aboul Gheit dalam pertemuan tersebut.

Dikutip dari kantor berita Anadolu, pada Kamis kelompok perlawanan Jihad Islam memaksa Palestina mundur dari Liga Arab setelah forum tersebut menolak untuk mengutuk kesepakatan normalisasi UEA-Israel.

"Kami meminta Otoritas Palestina untuk menarik diri dari Liga Arab karena dewan ini termasuk negara-negara yang meninggalkan Palestina dan merangkul Israel dan menolak mengutuk normalisasi (dengan Israel)," kata Mohammed al-Hindi, anggota biro politik Jihad Islam, sebuah kelompok perlawanan Palestina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan rezim Arab saat ini tidak mewakili rakyat mereka yang tulus mendukung Palestina. Sementara Komite Eksekutif PLO mengatakan kegagalan Palestina meyakinkan semua negara Arab untuk mengutuk keputusan UEA adalah hal yang berbahaya.

"Desakan UEA untuk melanjutkan penandatanganan perjanjian damai dengan pendudukan Israel merupakan penyangkalan yang mencolok terhadap rakyat Palestina dan hak-hak mereka," kata PLO.

Anggota Komite Eksekutif PLO Ahmed Majdalani mengatakan, "Saudara-saudara Arab telah meninggalkan masalah Palestina pada saat seluruh dunia mendukungnya."

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud, tidak menyinggung secara langsung tentang kesepakatan normalisasi UEA-Israel.

Tetapi Pangeran Faisal mengatakan Riyadh mendukung pembentukan negara Palestina berdasarkan perbatasan yang ada sebelum perang Timur Tengah 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Amerika Serikat, Israel, dan UEA telah mendesak para pemimpin Palestina untuk terlibat kembali dalam negosiasi dengan Israel. Dalam perjalanan ke Uni Emirat Arab, menantu dan penasihat senior Presiden AS Donald Trump Jared Kushner mengatakan bahwa warga Palestina tidak boleh terjebak di masa lalu.

Sumber:

https://www.jpost.com/middle-east/palestinians-our-arab-brothers-have-abandoned-us-641843

https://uk.reuters.com/article/uk-israel-palestinians-arabs-saudi/palestinians-fail-to-persuade-arab-ministers-to-condemn-uae-israel-deal-idUKKBN2601PF

https://www.aa.com.tr/en/middle-east/abandoned-palestine-should-leave-arab-league/1969282

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

3 jam lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

4 jam lalu

Burj Khalifa dilihat dari Sky Views Edge Walk Dubai, Emaar Square Area Downtown Dubai, pada Sabtu, 23 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

Dubai berinvestasi menyediakan fasilitas hotel bintang dua dan bintang tiga di berbagai lokasi di seluruh kota, juga tempat-tempat wisata terjangkau.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

4 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

5 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.


Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

6 jam lalu

Aktivis HAM saat menghadiri acara Koalisi Musisi Untuk Gaza'STOP GENOSIDA PALESTINA' di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 19 April 2024. Dalam aksinya para Aktivis HAM menuntut gencatan senjata dan kemerdekaan absolut Palestina dari okupansi Israel dan kroninya. TEMPO/Subekti.
Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

10 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

1 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

1 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

1 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.