TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Ukraina memberi keterangan versinya soal penangkapan dan penahanan oposisi Belarus, Maria Kolesnikova, di perbatasan. Menurut negara tetangga Belarus tersebut, Maria Kolesnikova ditahan bukan karena hendak masuk Ukraina, melainkan karena gagal diusir ke sana.
"Dia berhasil mencegah dirinya diusir paksa dari Belarus ke Ukraina," ujar Menteri Dalam Negeri Ukraina Anton Geraschenko, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 8 September 2020.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Maria Kolesnikova sempat dikabarkan diculik di Minsk pada hari Senin kemarin. Menurut keterangan saksi mata, Maria Kolesnikova diculik pria bertopeng dan kemudian dipaksa masuk ke dalam van hitam.
Beberapa jam setelahnya, beredar kabar yang mengklaim ia tidak diculik, namun mencoba kabur ke Ukraina. Pernnyataan itu berasal dari kantor Penjaga Perbatasan Belarus yang mengklaim menangkap dan menahannya pada Selasa dini hari. Walau begitu, mereka enggan mengungkapkan detil di balik penangkapan dan penahanan itu.
Anton Geraschenko melanjutkan, keberhasilan Maria Kolesnikova mencegah pengusirannya ke Ukraina tak lepas dari keberaniannya. Ia dikabarkan melawan aparat yang mencoba mengusirnya dan merobek paspor agar tidak bisa diterima di Ukraina.
"Sekarang ia tetap berada di Belarus dan Presiden Alexander Lukashenko harus bertanggung jawab atas kesehatannya," ujar Geraschenko.
Hingga berita ini ditulis, di mana keberadaan Maria Kolesnikova belum diketahui. Ia sempat diduga bersama dua aktivis Belarus lainnya yang juga diculik di waktu bersamaan, Anto Rodnekov dan Ivan Kravtsov. Namun, Ukraina melaporkan bahwa kedua aktivis tersebut sudah berada di Ukraina.
"Kolesnikova sudah ditahan. Di mana ia ditahan, saya tidak bisa menyampaikan," ujar juru bicara kantor Penjaga Perbatasan Belarus, Anton Bychkovsky.
ISTMAN MP | REUTERS