TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada Minggu, 6 September bahwa sikap Uni Eropa terhadap Mediterania Timur akan menjadi uji ketulusan. Ia menyerukan Uni Eropa untuk mengambil sikap imparsial dalam perselisihan Turki dengan Yunani.
Sebelumnya, Sekutu NATO Turki dan Yunani menghadapi masalah mengenai eksplorasi hidrokarbon di perairan laut Mediterania yang disengketakan.
Erdogan berpendapat bahwa komentar-komentar dan langkah provokatif oleh politisi Eropa tentang masalah regional tidak akan membantu mencapai solusi.
“Presiden Erdogan mengatakan sikap yang ditunjukkan oleh Uni Eropa di Mediterania Timur akan menjadi ujian ketulusan dari perspektif hukum internasional dan perdamaian regional,” kata pernyataan itu.
“Presiden Erdogan meminta lembaga-lembaga Uni Eropa dan negara-negara anggota untuk bertanggung jawab dan tetap adil, tidak memihak dan objektif pada semua masalah regional, terutama Mediterania Timur.”
Michel mengatakan pada Jumat, 4 September bahwa para pemimpin Uni Eropa akan memutuskan pendekatan ‘carrot and stick’ (penghargaan dan hukuman) ke Turki ketika mereka bertemu pada 24-25 September. Ia mengusulkan konferensi untuk meredakan ketegangan di Mediterania Timur.
Bulan lalu Turki mengirimkan kapal survei seismik untuk eksplorasi hidrokarbon di perairan yang disengketakan setelah kesepakatan maritim antara Yunani dan Mesir.
Pada hari Kamis, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Yunani dan Turki telah sepakat untuk memulai pembicaraan teknis guna menghindari bentrokan yang tidak disengaja di wilayah tersebut.
Keesokan harinya, Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengatakan bahwa Yunani akan memulai pembicaraan dengan Turki untuk menyelesaikan perselisihan di Mediterania Timur setelah provokasi Turki dihentikan.
FERDINAND ANDRE | REUTERS
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-turkey-greece-eu/turkeys-erdogan-says-east-med-is-test-of-eus-sincerity-idUSKBN25X0RM