TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Amerika (Pentagon) menyampaikan bahwa Cina tengah berupaya menggandakan jumlah hulu ledak nuklirnya. Menurut laporan Pentagon, jumlah hulu ledak nuklir Cina saat ini masih berada di bawah 200 buah.
Dikutip dari kantor berita Reuters, Cina memiliki target jangka panjang berupa 1000 hulu ledak nuklir. Namun, untuk jangka pendek, mereka ingin menggandakan jumlah yang ada dulu. Hal tersebut untuk memungkinkan Cina melakukan serangan nuklir dari darat, udara, dan lautan alias Triad.
"Kami memiliki perhatian dan kekhawatiran khusus soal jumlah (hulu ledak nuklir) ini, termasuk dampak yang bisa diakibatkan dari pengembangan itu," ujar Deputi Asisten untuk Urusan Cina di Kementerian Pertahanan Amerika, Chad Sbragia, Rabu, 2 September 2020.
Laporan Pentagon melanjutkan bahwa target Cina untuk melipatgandakan jumlah hulu ledak nuklirnya bukan hal muluk. Secara sumber daya, kata mereka, Cina sudah memiliki cukup material untuk menambah cadangan nuklirnya. Dengan kata lain, Cina sudah makin dekat dengan targetnya untuk bisa melakukan Triad dengan mudah.
Pernyataan Pentagon tersebut didukung media Partai Komunis Cina, Global Times, beberapa waktu lalu. Dalam laporannya, Pemerintah Pusat Cina menyatakan bahwa mereka ingin melipatgandakan jumlah hulu ledak nuklir mereka hingga 1000 dalam waktu dekat.
Selain itu, Pemerintah Cina juga menyatakan bahwa alutsista mereka sudah didesain untuk mendukung Triad. Sebagai contoh, Pesawat H-6N mereka merupakan pesawat bomber pertama yang bisa melakukan serangan nuklir dan mengisi bahan bakar di udara. "Hal itu menandakan mereka makin dekat dengan target Triad mereka," ujar Sbragia.
Untuk mencegah pengembangan nuklir yang ada berujung pada eskalasi yang tak diinginkan, Amerika berkali-kali membujuk Cina untuk mengikuti negosiasi trilateral dengan Rusia. Tujuannya, untuk mengatur jumlah cadangan nuklir tiap negara. Namun, hingga saat ini, Cina menolak mengikutinya dengan alasan hal itu menguntungkan Amerika yang persenjataan nuklirnya lebih banyak
"Kami akan dengan senang hati mengikuti negosiasi tersebut apabila Amerika mau mengurangi jumlah persenjataan nuklirnya ke level yang sama dengan Cina," ujar seorang diplomat Cina pada Juli lalu.
Amerika diketahui memiliki hulu ledak nuklir sebanyak 3800. Rusia, memiliki 4.300. Dengan kata lain, jumlah hulu ledak nuklir yang dimiliki Cina masih tertinggal jauh.
ISTMAN MP | REUTERS