TEMPO.CO, Hanoi – Pemerintah Malaysia dan Vietnam diminta untuk bekerja sama menyelesaikan masalah illegal fishing atau penangkapan ikan secara ilegal.
Ini perlu dilakukan setelah terjadi ketegangan antara Hanoi dan Kuala Lumpur setelah seorang nelayan Vietnam tewas tertembak oleh petugas penjaga maritim Malaysia pada akhir pekan lalu.
“Pemerintah Vietnam mengatakan telah mengontak pejabat Malaysia soal insiden itu, yang terjadi di perairan Malaysia,” begitu dilansir South China Morning Post atau SCMP pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Hanoi juga meminta Malaysia untuk melindungi semua nelayan negara itu yang sedang dalam penahanan terkait kasus illegal fishing.
Insiden tewasnya nelayan Vietnam itu terjadi pada Ahad malam setelah kapal penjaga pantai Malaysia mencoba menginspeksi dua kapal di perairan timur Kelantan.
Petugas mencurigai kedua kapal nelayan itu melakukan penangkapan ikan ilegal atau illegal fishing.
Penjaga pantai Malaysia mengatakan ada 19 kru di kedua kapal nelayan Vietnam itu.
“Mereka bertindak agresif dengan melempar bom diesel saat diminta menyerah,” begitu pernyataan dari penjaga pantai Malaysia.
Menurut Drektur Penjaga Pantai Kelantan, Muhd Nur Syam Asmawie Yaacob, mengatakan petugas melakukan tembakan peringatan tapi diabaikan.
Menurut Kepala Penjaga Pantai Malaysia, Mohamad Zubil Mat Som, petugas tidak punya pilihan kecuali menembak untuk membela diri dan kedaulatan wilayah negara.
Seorang peneliti di S Rajaratnam School of International Studies di Singapura, Colling Koh, mengatakan Vietnam perlu mengendalikan komunitas nelayannya dengan lebih baik.
Sumber: