Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buntut Ledakan di Beirut, Pemerintah Lebanon Mau Mengundurkan Diri Secara Massal

image-gnews
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menandatangani permintaan bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) di istana pemerintah di Beirut, Lebanon 1 Mei 2020. [Dalati Nohra / Handout via REUTERS]
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menandatangani permintaan bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) di istana pemerintah di Beirut, Lebanon 1 Mei 2020. [Dalati Nohra / Handout via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Lebanon akan mengundurkan diri secara massal setelah protes tidak terbendung pecah pasca ledakan di Beirut pekan kemarin.

Menteri informasi dan lingkungan Lebanon mengundurkan diri pada Ahad setelah protes besar-besaran atas ledakan mematikan di pelabuhan Beirut pada Selasa kemarin.

Dalam surat pengunduran dirinya, Menteri Penerangan, Manal Abdel Samad, meminta maaf karena tidak memberikan lebih banyak kepada negara, yang telah hancur akibat krisis keuangan dan pandemi virus corona bahkan sebelum ledakan itu menghancurkan sebagian besar ibu kota.

"Mengingat besarnya bencana yang disebabkan oleh ledakan Beirut yang mengguncang bangsa dan melukai hati dan pikiran kita, dan menghormati para syahid, rasa sakit mereka yang terluka, hilang dan terlantar, serta sebagai tanggapan atas keinginan publik untuk perubahan, saya mengundurkan diri dari pemerintah," tulis surat pengunduran diri Abdel Samad seperti dikutip dari Axios, 10 Agustus 2020.

"Perubahan tetap sulit dipahami. Karena kenyataan tidak sesuai dengan aspirasi dan setelah kengerian bencana Beirut, oleh karena itu saya mengajukan pengunduran diri saya dari pemerintah," kata Abdel Samad.

Sejumlah petugas kepolisian melewati asap gas air mata saat benrtokan dengan pengunjuk rasa setelah ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, 9 Agustus 2020. Unjuk rasa sudah sering terjadi di Beirut dalam beberapa bulan terakhir. REUTERS/Hannah McKay

Beberapa menteri berbicara tentang kemungkinan mundur pada akhir pekan, namun Menteri Penerangan Manal Abdel Samad adalah yang pertama mengumumkan pengunduran diri pada Minggu malam.

Sementara Menteri Lingkungan Damianos Kattar mengatakan kepada Perdana Menteri Hassan Diab selama pertemuan menteri pada Ahad, "Teman anak-anak saya meninggal dalam ledakan Beirut dan saya tidak dapat terus melakukan tanggung jawab ini dalam kementerian."

Tidak lama setelah menteri penerangan dan lingkungan hidup mengundurkan diri, Menteri Kehakiman Lebanon Marie Claude Najm mengumumkan bahwa dia telah menyampaikan pengunduran dirinya dari pemerintah, dengan alasan ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Al Jazeera melaporkan.

"Saya mengundurkan diri karena saya yakin bahwa tetap berkuasa dalam kondisi ini, tanpa perubahan mendasar pada sistem, tidak akan mengarah pada reformasi yang ingin kami capai," kata Najm dalam pernyataan pengunduran diri.

Dia meminta seluruh pemerintah untuk mengundurkan diri, dan mengatakan dia juga mendesak pemilihan awal karena skala krisis Lebanon.

Sumber-sumber kementerian mengatakan kepada Arab News bahwa Perdana Menteri Hassan Diab mendesak para menteri yang berniat mengundurkan diri pada Ahad untuk menunda niat mereka, dan mengatakan kabinet akan bertemu pada Senin untuk membahas pengunduran diri massal daripada keluar secara individu.

Ketua Parlemen Nabih Berri pada Minggu mengumumkan sidang terbuka parlemen mulai Kamis depan untuk membahas ledakan di Beirut dan krisis lainnya.

Jika pemerintah mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin, itu akan berubah menjadi pemerintahan sementara sampai pemerintah baru terbentuk, kata Nabih.

Seorang anggota koalisi Future Parliamentary Bloc, Dr. Assem Araji, mengatakan tidak ada tenggat waktu khusus bagi presiden untuk menyerukan konsultasi parlemen guna menunjuk perdana menteri baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini yang terjadi di pemerintahan sebelumnya dan butuh waktu lama, tapi dengan keadaan saat ini, konsultasi seharusnya berlangsung cepat," katanya, dikutip dari Arab News.

Negara telah memberikan tenggat waktu enam hari untuk mengeluarkan hasil penyelidikan, tetapi rakyat Lebanon tidak mempercayai hasil penyelidikan pemerintah dan menyerukan penyelidikan internasional.

Anggota parlemen Neemat Frem mengumumkan pengunduran dirinya dari markas besar Patriarkat Maronit, 24 jam setelah pengunduran diri tiga anggota parlemen Partai Kataeb pada Sabtu, dan anggota parlemen Marwan Hamadeh dari Partai Sosialis Progresif.

Tiang gantungan palsu didirikan dalam protes 'Hari Penghakiman' Beirut untuk menuntut pertanggung jawaban pemerintah atas ledakan hari Selasa, di Beirut, Lebanon, 8 Agustus 2020.[CNN]

Patriark Maronit Bechara Al-Rahi, dalam khotbah pertamanya sejak ledakan di Beirut, menyebut ledakan itu sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia menambahkan bahwa penyelidikan internasional harus dilakukan untuk mengungkap fakta lengkap, dengan meminta pertanggungjawaban semua orang atas bencana ini terlepas dari status mereka.

Tetapi Presiden Michel Aoun telah menolak penyelidikan internasional dan menyatakan kepercayaannya pada penyelidikan dalam negeri.

"Tuntutan penyelidikan internasional ditujukan untuk menyesatkan kebenaran. Keputusan tidak akan berarti jika terlalu lama dikeluarkan. Peradilan harus cepat karena keadilan yang tertunda tidak adil. Harus segera dan tanpa tergesa-gesa untuk memastikan siapa penjahat dan siapa yang tidak bersalah," kata pernyataan yang dirilis kantor Aoun.

Sementara tim penyelamat dalam negeri dan internasional terus mencari korban hilang di reruntuhan gedung administrasi lumbung gandum di pelabuhan. Mereka menemukan tubuh seorang anggota Brigade Pemadam Kebakaran Beirut. Puluhan orang lainnya masih hilang.

"Tim militer yang bekerja di lokasi ledakan menggunakan sensor yang akurat untuk mengetahui apakah ada bahan kimia, radiologis, atau biologis, tetapi tidak ada yang ditemukan," kata seorang perwira dari Resimen Teknik Angkatan Darat Lebanon.

Menurut sumber militer tidak ada rudal yang memicu pengeboman, seperti dugaan yang diutarakan Presiden Aoun.

Tentara Lebanon melaporkan bahwa 108 tentara, termasuk delapan perwira, terluka akibat konfrontasi yang terjadi dengan pengunjuk rasa pada Sabtu malam di Beirut. Dua petugas terluka parah.

Ledakan dahsyat hari Selasa di Beirut menghancurkan ribuan rumah, merusak pintu dan jendela, menjatuhkan lemari, melontarkan buku-buku, rak, lampu, serta benda lainnya.

Dalam hitungan detik, lebih dari seperempat juta penduduk ibu kota Lebanon kehilangan rumah. Diperkirakan 6.200 bangunan rusak akibat ledakan, menurut laporan Al Jazeera.

Ledakan di Beirut juga menciptakan kawah sedalam 43 meter di lokasi tersebut, menurut laporan media lokal. Kawah besar itu terletak di dekat lumbung gandum Lebanon yang juga hancur akibat ledakan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

2 hari lalu

Anggota Hizbullah mengambil bagian dalam latihan militer selama tur media yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Perlawanan dan Pembebasan, di Aaramta, Lebanon 21 Mei 2023. REUTERS/Aziz Taher/File Foto
Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

3 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

4 hari lalu

Asap mengepul di Lebanon, terlihat dari perbatasan Israel-Lebanon di Israel utara, 12 November 2023. Militer Israel menembaki apa yang dikatakannya sebagai posisi militan di dekat perbatasan dengan Lebanon setelah pejuang Hizbullah menembakkan roket ke Israel. REUTERS/Evelyn Hockstein
Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.


Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

7 hari lalu

Anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menghadiri latihan militer pasukan darat IRGC di daerah Aras, provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. WANA NEWS AGENCY/ REUTERS
Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.


Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

10 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.


Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

15 hari lalu

Ayatollah Ali Khamenei dari Iran memegang senjata saat ia berpidato di depan ribuan orang di Masjid Agung Mosalla Teheran pada Idul Fitri, 10 April 2024 [Handout melalui kantor pemimpin tertinggi/Al Jazeera]
Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir


Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

22 hari lalu

Pasukan Satgas TNI UNIFIL berdiri di dekat kendaraan mereka di desa Kfar Kila dekat perbatasan dengan Israel, Lebanon selatan, 8 Oktober 2023. REUTERS/Aziz Taher
Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah


Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

24 hari lalu

Warga Palestina mencari korban di kamp pengungsi Jabalia yang hancur dibom Israel, di Jalur Gaza utara, 31 Oktober 2023. Setidaknya 400 orang dilaporkan tewas dan terluka dalam serangan bom berkekuatan 6 ton buatan Amerika Serikat yang dilakukan Israel di kamp pengungsi Jabalia. REUTERS/Abed Sabah
Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

Keputusan untuk menghentikan perang di Gaza ada di tangan Amerika Serikat, kata seorang perwakilan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Lebanon


Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

25 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berfoto bersama Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, dan Menteri Negara Kerja Sama Internasional UEA Reem Ebrahim Al Hashimy, di Kairo, Mesir, 21 Maret 2024.Amr Abdallah Dalsh/Reuters
Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 31 Maret 2024 masih seputar agresi Israel di Gaza.


Sekjen PBB Kutuk Serangan terhadap Tiga Pengamat UNIFIL di Lebanon

25 hari lalu

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. REUTERS/Denis Balibouse
Sekjen PBB Kutuk Serangan terhadap Tiga Pengamat UNIFIL di Lebanon

Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan terhadap tiga pengamat UNIFIL di perbatasan Lebanon dengan Israel, Sabtu.