Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Protes Ledakan di Beirut, Pendemo Lebanon Buat Tiang Gantungan untuk Pemerintah

image-gnews
Tiang gantungan palsu didirikan dalam protes 'Hari Penghakiman' Beirut untuk menuntut pertanggung jawaban pemerintah atas ledakan hari Selasa, di Beirut, Lebanon, 8 Agustus 2020.[CNN]
Tiang gantungan palsu didirikan dalam protes 'Hari Penghakiman' Beirut untuk menuntut pertanggung jawaban pemerintah atas ledakan hari Selasa, di Beirut, Lebanon, 8 Agustus 2020.[CNN]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Lebanon membuat tiang gantungan palsu sebagai simbol unjuk rasa untuk menuntut tanggung jawab pemerintah atas ledakan di Beirut.

Ribuan demonstran berunjuk rasa di The Martyr's Square Beirut yang menyerukan "balas dendam" terhadap kelas penguasa politisi yang secara luas dianggap bertanggung jawab atas ledakan yang merusak sebagian besar ibu kota Lebanon.

Dikutip dari CNN, 8 Agustus 2020, para pendemo mendirikan tiang gantungan yang disebut protes "Hari Penghakiman", karena kesedihan berubah menjadi kemarahan setelah 154 lebih orang tewas dan puluhan lainnya masih hilang. Sementara 5.000 lebih orang terluka.

Para pengunjuk rasa juga memegang papan bertuliskan, "Di sinilah tali harus digantung." Tiang-tiang gantungan palsu telah menjadi simbol utama demonstrasi, yang menuntut agar mereka yang bertanggung jawab atas ledakan hari Selasa dimintai pertanggungjawaban, termasuk koruptor dan pejabat yang salah mengurus negara.

Tiang gantungan didirikan di tempat yang sama di mana beberapa orang digantung lebih dari 100 tahun yang lalu oleh Kekaisaran Ottoman yang berkuasa karena memberontak melawan Istanbul. Patung The Martyr's Square dibangun untuk memperingati eksekusi tersebut.

Pendemo melempar batu selama protes ketika mereka mencoba menerobos penghalang untuk mencapai gedung parlemen setelah ledakan hari Selasa, di Beirut, Lebanon 8 Agustus 2020. [REUTERS / Thaier Al-Sudani]

Reuters melaporkan polisi anti-huru hara Lebanon menembakkan gas air mata ke arah pendemo yang mencoba menerobos penghalang untuk mencapai gedung parlemen di Beirut pada Sabtu selama protes penanganan pemerintah atas ledakan.

Sekitar 7.000 orang berkumpul di Martyr's Square, dan beberapa di antaranya melempar batu ke arah polisi. Polisi menembakkan gas air mata ketika beberapa pengunjuk rasa mencoba menerobos pembatas yang memblokir jalan menuju parlemen, Reuters melaporkan.

Massa demonstrasi di Lebanon meneriakkan "rakyat ingin jatuhnya rezim", nyanyian populer selama pemberontakan Musim Semi Arab tahun 2011.

Teriakan "Revolusi, Revolusi" dan poster bertuliskan "Pergi, kalian semua pembunuh", ditunjukkan oleh para pendemo.

Tentara dengan kendaraan yang dipasangi senapan mesin berpatroli di daerah bentrokan.

"Sungguh ada tentara di sini? Apakah Anda di sini untuk menembak kami? Bergabunglah dengan kami dan kita bisa bersama-sama melawan pemerintah," teriak seorang perempuan.

Ledakan hari Selasa, yang terbesar dalam sejarah Beirut, menghancurkan separuh kota. Pemerintah telah berjanji untuk meminta pertanggungjawaban mereka, tetapi hanya sedikit orang Lebanon yang yakin dengan janji pemerintah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mundur atau gantung diri," kata sebuah plakat yang dipasang di tiang gantungan.

Sebelum ledakan, warga Lebanon telah menggelar protes berbulan-bulan terhadap pemerintah yang mereka anggap korup atas penanganan krisis ekonomi, dan kini terkait transparansi ledakan di Beirut.

"Kami tidak percaya pada pemerintah kami," kata mahasiswa bernama Celine Dibo saat dia membersihkan darah dari dinding gedung apartemennya yang hancur. Saya berharap PBB akan mengambil alih Lebanon.

Beberapa orang mengatakan mereka tidak terkejut bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron telah berkunjung minggu ini sementara para pemimpin Lebanon tidak.

"Kami hidup di ground zero. Saya berharap negara lain akan mengambil alih kami," kata psikolog Maryse Hayek, 48 tahun, yang rumah orang tuanya hancur dalam ledakan itu.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyaksikan kerusakan bangunan di lokasi ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, Kamis, 6 Agustus 2020. Prancis telah mengirimkan dua tim penyelamat untuk membantu proses pencarian korban di antara reruntuhan bangunan. Thibault Camus Pool via REUTERS

Partai Kataeb Lebanon, sebuah kelompok Kristen yang menentang pemerintah yang didukung oleh Hizbullah yang berpihak pada Iran, mengumumkan pengunduran diri ketiga anggota parlemen dari parlemen pada Sabtu.

"Saya mengundang semua (anggota parlemen) yang terhormat untuk mengundurkan diri sehingga rakyat dapat memutuskan siapa yang akan memerintah mereka, tanpa ada yang memaksakan apapun kepada mereka," kata ketua partai Samy Gemayel, yang mengumumkan langkah tersebut saat pemakaman seorang anggota terkemuka kelompok yang meninggal dalam ledakan.

Macron, yang mengunjungi Beirut pada Kamis, berjanji kepada massa yang marah bahwa bantuan untuk membangun kembali kota tidak akan jatuh ke tangan korup. Dia akan menjadi tuan rumah konferensi donor untuk Lebanon melalui tautan video pada Ahad, kata kantornya. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia akan bergabung.

Perdana menteri dan kepresidenan Lebanon mengatakan 2.750 ton amonium nitrat yang sangat eksplosif, yang digunakan untuk membuat pupuk dan bom, telah disimpan selama enam tahun tanpa tindakan pengamanan di gudang pelabuhan.

Presiden Michel Aoun mengatakan pada hari Jumat penyelidikan akan memeriksa apakah itu disebabkan oleh bom atau gangguan eksternal lainnya. Aoun mengatakan penyelidikan juga akan mempertimbangkan jika ledakan itu karena kelalaian atau kecelakaan. Dua puluh orang terkait ledakan telah ditahan sejauh ini, kata Presiden Lebanon.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

2 hari lalu

Anggota Hizbullah mengambil bagian dalam latihan militer selama tur media yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Perlawanan dan Pembebasan, di Aaramta, Lebanon 21 Mei 2023. REUTERS/Aziz Taher/File Foto
Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

3 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

4 hari lalu

Asap mengepul di Lebanon, terlihat dari perbatasan Israel-Lebanon di Israel utara, 12 November 2023. Militer Israel menembaki apa yang dikatakannya sebagai posisi militan di dekat perbatasan dengan Lebanon setelah pejuang Hizbullah menembakkan roket ke Israel. REUTERS/Evelyn Hockstein
Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.


Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

7 hari lalu

Anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menghadiri latihan militer pasukan darat IRGC di daerah Aras, provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. WANA NEWS AGENCY/ REUTERS
Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.


Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

10 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.


Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

15 hari lalu

Ayatollah Ali Khamenei dari Iran memegang senjata saat ia berpidato di depan ribuan orang di Masjid Agung Mosalla Teheran pada Idul Fitri, 10 April 2024 [Handout melalui kantor pemimpin tertinggi/Al Jazeera]
Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir


Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

22 hari lalu

Pasukan Satgas TNI UNIFIL berdiri di dekat kendaraan mereka di desa Kfar Kila dekat perbatasan dengan Israel, Lebanon selatan, 8 Oktober 2023. REUTERS/Aziz Taher
Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah


Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

24 hari lalu

Warga Palestina mencari korban di kamp pengungsi Jabalia yang hancur dibom Israel, di Jalur Gaza utara, 31 Oktober 2023. Setidaknya 400 orang dilaporkan tewas dan terluka dalam serangan bom berkekuatan 6 ton buatan Amerika Serikat yang dilakukan Israel di kamp pengungsi Jabalia. REUTERS/Abed Sabah
Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

Keputusan untuk menghentikan perang di Gaza ada di tangan Amerika Serikat, kata seorang perwakilan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Lebanon


Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

25 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berfoto bersama Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, dan Menteri Negara Kerja Sama Internasional UEA Reem Ebrahim Al Hashimy, di Kairo, Mesir, 21 Maret 2024.Amr Abdallah Dalsh/Reuters
Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 31 Maret 2024 masih seputar agresi Israel di Gaza.


Sekjen PBB Kutuk Serangan terhadap Tiga Pengamat UNIFIL di Lebanon

25 hari lalu

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. REUTERS/Denis Balibouse
Sekjen PBB Kutuk Serangan terhadap Tiga Pengamat UNIFIL di Lebanon

Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan terhadap tiga pengamat UNIFIL di perbatasan Lebanon dengan Israel, Sabtu.