TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Suriah mengumumkan akan membangun sebuah miniatur replika Hagia Sophia. Lokasi pembangunan mini Hagia Sophia akan dilakukan di Provinsi Hama dan akan dibantu oleh sekutu Suriah, Rusia.
Media yang bermarkas di Lebanon, Al-Modon, menuliskan gagasan pembangunan replika Hagia Sophia ini diinisiasi oleh Nabeul al-Abdullah, Kepala loyalis Presiden Bashar al-Assad di Provinsi Hama, Suriah. Setelah mendapatkan persetujuan dari uskup gereja Orthodox di Hama, Nicolos Baalbaki, rencana pembangunan Hagia Sophia ini kemudian disampaikan pada militer Rusia di Suriah.
Replika itu akan dibangun secara spesifik di kota Al-Suqaylabiyah, yang mayoritas pemeluk Orthodox Yunani. Tanahnya akan dihibahkan oleh Al-Abdullah, lalu sebuah tim dari Rusia dilaporkan akan mengerjakan proses pembangunan. Tidak dijelaskan berapa banyak dana yang digelontorkan untuk membangun mini Hagia Sophia tersebut.
Dikutip dari middleeastmonitor.com, anggota parlemen Rusia Vitaly Milonov menyatakan Suriah adalah lokasi ideal untuk membangun mini Hagia Sophia. Suriah dianggap sebagai sebuah negara yang bisa memperlihatkan dialog lintas agama.
Hagia Sophia yang asli berada di Kota Istanbul, Turki, yang statusnya baru saja dikembalikan dari museum menjadi masjid. Gedung itu awalnya dibangun sebagai gereja katedral oleh kekaisaran Byzantine, namun saat ditaklukkan oleh Ottoman diubah fungsi menjadi masjid.
Pada Jumat, 24 Juli 2020, salat Jumat berjamaah pertama dilakukan di sana setelah 86 tahun. Negara-negara seperti Yunani mengutuk pengubahan fungsi Hagia Sophia dari museum ke masjid. Paus Fransiskus di Roma, juga kecewa.