TEMPO.CO, Tokyo – Pemerintah Jepang melanjutkan rencana mendistribusikan masker wajah Covid-19 meskipun masker komersil telah tersedia di banyak toko.
Keputusan ini menimbulkan kritik dari kalangan masyarakat termasuk sosial media.
Masker wajah dari pemerintah ini dikritik memiliki kualitas yang rendah dan menghamburkan uang publik.
Masker ini dijuluki Abenomask, yang diambil dari kata Abenomics. Abenomics ini adalah program ekonomi pemerintaan PM Abe Shinzo.
Maskerr ini telah didistribusikan sebanyak 130 juta lembar. Masih ada sisanya dari total 157 juta masker wajah yang akan dibagikan kepada rumah panti jompo dan pusat layanan kesehatan.
“Menggunakan dana pajak seperti ini bukan hal sepele,” kata Zenjiro, seorang komedian, lewat unggahan di Twitter.
Soal ini, Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga, mengatakan masker itu berbiaya relatif murah dan membantu mengurangi penyebaran Covid-19.
Saat ini, kasus baru harian Covid-19 masih bermunculan di Jepang. Sebanyak 270 kasus baru Covid-19 muncul di Tokyo, Jepang, pada Selasa pekan ini.