Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Shin Bet Ternyata Sudah Sadap Ponsel Warga Israel Selama 2,5 Tahun

image-gnews
Logo perusahaan telepon seluler Israel, Cellcom, terlihat pada telepon seluler dalam ilustrasi gambar ini yang diambil di Yerusalem 19 Desember 2019. [REUTERS / Ronen Zvulun]
Logo perusahaan telepon seluler Israel, Cellcom, terlihat pada telepon seluler dalam ilustrasi gambar ini yang diambil di Yerusalem 19 Desember 2019. [REUTERS / Ronen Zvulun]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum wabah virus corona menyebar, lembaga keamanan Shin Bet telah menyadap telepon seluler warga Israel selama dua setengah tahun, menurut laporan televisi Channel 13 pada Ahad.

Pelacakan ponsel warga sipil ini merupakan program rahasia yang disetujui oleh pejabat tinggi Kementerian Kehakiman Israel, yang dipimpin oleh Shai Nitzan dan Jaksa Agung Avichai Manderblit.

Dikutip dari Times of Israel, 27 Juli 2020, sumber Channel 13 mengatakan program ini tidak diketahui oleh parlemen, undang-undnag, atau legalitas apapun.

Di bawah program penyadapan, telepon seluler mayoritas warga sipil dilacak oleh Shin Bet, tetapi laporan Channel 13 tidak menyebut data apa yang diambil. Namun, laporan menyebut Shin Bet mengambil data pengguna yang disimpan perusahaan telepon seluler tanpa sepengetahuan perusahaan.

Tidak disebut dalam laporan apakah perdana menteri atau kabinet mengetahui program ini.

Dikatakan bahwa Kementerian Kehakiman mengizinkan layanan untuk mengakses data pribadi warga Israel untuk periode enam bulan awal, sebelum kemudian berulang kali memperpanjang masa perizinan sampai setidaknya selama 2,5 tahun, atau bahkan mungkin hingga hari ini.

Menurut laporan, tujuan program penyadapan untuk menindak aktivitas ISIS di Israel.

Polisi Israel menahan dua pria Yahudi ultra-Ortodoks selama bentrokan ketika polisi memberlakukan lockdown sebagian untuk membendung penularan virus corona (COVID-19) di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, Senin, 30 Maret 2020. REUTERS/Ronen Zvulun

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Informasi yang diperoleh melalui program ini berfungsi sebagai dasar untuk investigasi kriminal dan permintaan dibuat dari pengadilan untuk menyetujui penyadapan dan langkah-langkah investigasi lainnya, hakim tidak diberitahu bagaimana informasi awal telah diterima.

"Metode Shin Bet dalam perjuangannya melawan teror, dan secara umum, diklasifikasikan oleh hukum, dan mengeksposnya dapat menyebabkan kerusakan besar pada keamanan nasional. Dari waktu ke waktu, masalah hukum yang terkait dengan aktivitas lembaga diajukan untuk pemeriksaan dan persetujuan jaksa agung atau perwakilannya," kata Kementerian Kehakiman dan Shin Bet menanggapi laporan ini.

Knesset (parlemen Israel) Senin lalu mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan Shin Bet untuk menggunakan data ponsel dan informasi sensitif lainnya untuk melacak warga Israel yang diduga terinfeksi virus corona atau pasien Covid-19.

Undang-undang kontroversial, yang akan berlaku hingga Januari, memungkinkan Kementerian Kesehatan untuk menggunakan data pelacakan Shin Bet, selama ada lebih dari 200 infeksi Covid-19 per hari.

Program ini digunakan pada Maret-April, tetapi kemudian dihentikan ketika jumlah infeksi menurun, dan karena kurangnya undang-undang formal.

Pemerintah Israel meluncurkan kembali program pelacakan telepon Shin Bet bulan lalu dalam menanggapi kenaikan tingkat infeksi, tetapi semakin banyak warga Israel yang mengatakan mereka dipaksa untuk karantina di rumah secara tidak sengaja karena kesalahan teknologi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

11 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

12 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

13 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

14 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

16 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

20 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

21 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

22 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

1 hari lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

1 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b