TEMPO.CO, Jakarta - Warga Israel menggunakan casing hp (sarung ponsel) khusus untuk menghindari penyadapan pelacak virus corona via ponsel yang dilakukan oleh lembaga keamanan nasional Israel, Shin Bet.
Shin Bet mengirimkan pesan ke ponsel orang-orang yang harus pergi ke karantina setelah melakukan kontak dengan seseorang yang didiagnosis dengan virus corona, yang telah terbukti bermasalah karena ribuan orang telah salah diberi tahu.
Baca juga:
Untuk menghindari masalah ini, beberapa warga Israel menggunakan sarung ponsel yang menurut iklan diklaim memiliki kemampuan untuk memblokir pelacakan lokasi, menurut laporan N12, dikutip dari Jerusalem Post, 9 Juli 2020.
Sarung ponsel, yang dijual secara online oleh toko bernama Faraday, terbuat dari jala konduktif, yang dilaporkan dapat memblokir frekuensi mulai dari seluler, Wi-Fi, GPS hingga RFID, menurut situs web produk.
Warga Israel menggunakan casing itu untuk memblokir upaya pengawasan kontroversial Shin Bet, yang dapat dilakukan bahkan ketika telepon dimatikan atau dialihkan ke mode penerbangan.
"The silent pocket line memblokir frekuensi antara 800MHz-5GHz, sinyal dari operator Anda (CMDA/GSM/DCS/PHS/3G/4G/LTE), serta Wi-Fi, Bluetooth dan GPS. Ini juga memblokir RFID dan NFC," tulis situs web produk.
Desain itu dinamai Michael Faraday, yang pada tahun 1836 menemukan sebuah jala konduktif yang menghalangi medan listrik, yang dikenal luas sebagai sangkar Faraday.
Produk ini memiliki model berbagai gaya dan harga bervariasi. Model Dry Bag dibanderol dengan harga 344 shekel (Rp 1,4 juta), model phone sleeve 380 shekel (Rp 1,6 juta), atau model Carryall dengan harga 655 shekel (Rp 2,7 juta).
Polisi Israel menahan dua pria Yahudi ultra-Ortodoks selama bentrokan ketika polisi memberlakukan lockdown sebagian untuk membendung penularan virus corona (COVID-19) di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, Senin, 30 Maret 2020. REUTERS/Ronen Zvulun
RUU yang memungkinkan pengintaian gawai oleh Shin Bet diloloskan pada awal Juli setelah ditunda selama tiga minggu. Undang-undang ini memungkinkan agen Shin Bet untuk melacak rute yang diambil orang yang terinfeksi dan semua orang yang ada di sekitarnya.
Pada hari Rabu, 7 Juli, Departemen Kesehatan Israel mengumumkan lonjakan 1.300 lebih kasus dalam satu hari.
Upaya pelacakan dimulai pada bulan Maret hingga 9 Juni, dan kemudian ditunda untuk periode waktu yang singkat sebelum diterapkan kembali awal bulan ini untuk periode perpanjangan tiga minggu. Sejak itu, banyak aduan yang melaporkan kesalahan pelacakan dan telah menimbulkan banyak ketidakpastian di kalangan pejabat.
Sejak penerapan, puluhan ribu warga menerima pesan teks yang memperingatkan mereka untuk karantina karena dugaan kontak dengan seseorang yang positif virus corona, tetapi banyak dari pesan tersebut ternyata keliru.