TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Cina pada Selasa, 7 Juli 2020, melaporkan untuk pertama kali di Beijing tidak ada kasus virus corona setelah empat pekan. Virus corona terdeteksi terakhir kalinya pada awal Juni lalu di sebuah pasar grosir Beijing.
Situs rt.com mewartakan satu pasien yang tanpa gejala, terdeteksi positif virus corona pada Senin, 6 Juli 2020. Di Cina, pasien virus corona yang tanpa gejala tidak masuk dalam perhitungan resmi mereka.
Seorang staf medis dalam pakaian pelindung melakukan tes swab dari orang-orang yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Beijing, menyusul kasus baru infeksi penyakit virus corona (Covid-19) di ibu kota Cina, di Nanjing, provinsi Jiangsu, Cina 15 Juni 2020. China Daily via REUTERS
Otoritas mengatakan terhitung sejak 11 Juni 2020, ada 335 kasus baru virus corona di Beijing. Banyak dari jumlah itu berasal dari distrik Fengtai, dimana mana pasar grosir Xinfadi berada. Pemerintah daerah telah melakukan tes virus corona pada lebih dari 10 juta orang.
Terhitung sampai 6 Juli 2020, di Cina total ada 83.565 kasus virus corona terkonfirmasi. Sedangkan kasus virus corona yang berakhir dengan kematian ada 4.634 kasus.
Sebelumnya pada Juni 2020 Beijing memberlakukan lockdown ketat ketika terkonfirmasi ada 27 kasus virus corona yang dikhawatirkan memunculkan gelombang kedua virus corona di ibu kota Cina itu. Lockdown dilakukan demi mencegah penyebarannya ke provinsi lain. Lewat aturan lockdown ini, masyarakat dilarang perjalanan keluar dari ibu kota.