TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto pada Rabu 3 April 2024 mengatakan kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bahwa dia menginginkan keamanan dan kerja sama ekonomi yang lebih dalam.
Pernyataan ini dilontarkan hanya dua hari setelah mengatakan kepada Presiden Cina Xi Jinping bahwa dia menginginkan hubungan yang lebih erat.
“Kami telah membangun hubungan kerja sama dan ke depan saya ingin memperkuatnya,” kata Prabowo kepada Kishida dalam pertemuan di Tokyo.
Prabowo juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara di Tokyo.
Presiden terpilih Indonesia dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, kiri, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, berjabat tangan di kantor perdana menteri, di Tokyo, Jepang, Rabu, 3 April 2024. Eugene Hoshiko/Pool melalui REUTERS
Prabowo, yang sebelumnya mengatakan bahwa negara dengan populasi terbesar keempat di dunia ini berkomitmen terhadap kebijakan non-blok, mengunjungi Jepang setelah melakukan perjalanan ke Cina pada Senin. Ini menjadi perjalanan luar negeri pertamanya sejak memenangkan pemilihan presiden Indonesia pada Februari.
Baik Tokyo maupun Beijing berupaya mendekati negara-negara Asia Tenggara yang berada di wilayah sengketa Laut Cina Selatan, yang sebagian besar wilayahnya diklaim oleh Cina, untuk mendapatkan pengaruh di kawasan strategis tersebut.
Menteri Pertahanan saat ini dan mantan komandan pasukan khusus itu akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober.
Terpilihnya Prabowo telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan kelompok hak asasi manusia yang menunjuk pada pelanggaran yang diduga dilakukannya selama berada di militer. Prabowo, yang dinyatakan oleh dewan militer telah menculik aktivis mahasiswa pada 1998, membantah tuduhan tersebut.
Pilihan Editor: Istana Sebut Kunjungan Prabowo ke Cina Sebagai Menhan, bukan Presiden Terpilih
REUTERS