TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jair Bolsonaro menolak aturan soal penggunaan masker meski pandemi virus Corona (COVID-19) di Brazil memburuk. Hal itu ia lakukan dengan menggunakan hak vetonya terhadap rancangan aturan pengendalian virus Corona. Alasan Bolsonaro, aturan tersebut inkonstitusional.
Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, aturan pengendalian yang disusun menyatakan masker harus digunakan di lokasi komersil, industrial, sekolah, serta tempat tertutup di mana warga berkumpul. Bolsonaro mempermasalahkan bagian definisi lokasi komersil yang menurutnya tidak jelas.
"Bisa saja artikel itu melanggar privasi soal rumah," ujar Bolsonaro, Jumat, 3 Juli 2020.
Menurut Bolsonaro, rumah bisa saja dipakai sebagai lokasi komersil. Jika aturan pengendalian juga mengatur pemakaian masker di rumah, menurutnya hal tersebut sudah berlebihan. Rumah adalah ruang privat menurut Bolsonaro dan dilindungi konstitusi.
Kongres Brazil, yang menyusun aturan tersebut, mencoba menjelaskan kepada Bolsonaro bahwa lokasi komersil yang dimaksud tidak mengikutkan rumah. Sebab, wilayah rumah dilindungi oleh konstitusi.
Bolsonaro tidak hanya memveto aturan soal di mana masker harus digunakan tetapi juga siapa yang berkewajiban menyediakan masker. Dalam aturan pengendalian, disebutkan bahwa masker untuk pekerja di sektor komersil harus diberikan oleh pemilik usaha. Tambahannya, untuk mereka yang tidak mampu membeli masker, maka masker harus disediakan oleh negara.
Hingga berita ini ditulis, langkah dari Kongres Brazil atas veto Bolsonaro belum disampaikan. Mereka bisa memilih antara mempertahankan atau memperbaiki pasal yang diveto oleh Bolsonaro.
Brazil tercatat memiliki 1,5 juta kasus, 63 korban jiwa, dan 446 ribu pasien sembuh terkait virus Corona (COVID-19) per hari ini.
ISTMAN MP | AL JAZEERA