TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Darat Kolombia pada Jumat, 3 Juli 2020, memecat 31 tentara atas tuduhan keterlibatan dalam pelecehan seksual atau kekerasan terhadap kelompok minoritas. Pemecatan dilakukan setelah mencuat tuduhan pelecehan seksual pada remaja perempuan oleh tentara Kolombia.
Sebelumnya pada awal pekan ini, Panglima Angkatan Darat Kolombia mengatakan sudah menginvestigasi setidaknya 118 tentara Angkatan Darat sejak 2016 atas tuduhan kejahatan seksual terhadap kelompok minoritas.
“Sebanyak 31 anggota sudah dipindahkan dari institusi (Angkatan Darat). Mereka terdiri dari 12 sub-official dan 19 tentara. Langkah-langkah administrative diambil sejalan dengan norma-norma hukum yang mengatur personel militer dan keputusan oleh kepala nasional Angkatan Darat,” demikian pernyataan Angkatan Darat Kolombia, seperti dikutip dari reuters.com.
Ilustrasi Pelecehan Seksual. sfgate.com
Tentara dan pejabat di Angkatan Darat yang dipecat itu akan menghadapi hukuman disiplin dan investigasi kriminal yang bisa membuat mereka dijebloskan ke penjara. Ada pula tentara yang kehilangan pekerjaannya diantara 118 orang yang diinvestigasi sejak 2016.
Sebelumnya sebanyak tujuh tantara pada akhir pekan lalu ditahan atas tuduhan pelecehan seksual pada seorang remaja perempuan suku pedalaman di Provinsi Risaralda. Ke-7 tentara dan tiga komandan mereka sudah dipecat, sedangkan dua komandan tertingginya mengundurkan diri.
Kasus lain adalah seorang remaja perempuan mengalami pelecehan seksual oleh beberapa tentara ketika ditahan di sebuah penahanan militer di Provinsi Guaviare selama beberapa hari tanpa makanan dan air minum. Angkatan Darat Kolombia menyangkal adanya upaya sistemik untuk melindungi anggota yang terlibat dalam tindakan-tindakan kekerasan seksual terhadap kelompok minoritas.