Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tolak Pelanggan Tanpa Masker, Barista Starbucks Dapat Tip Rp 1 M

image-gnews
Gambar Lenin Gutierrez yang diambil Amber Lynn Gilles.[Sky News]
Gambar Lenin Gutierrez yang diambil Amber Lynn Gilles.[Sky News]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang barista Starbucks menerima donasi tip US$ 75.000 lebih (sekitar Rp 1 miliar) setelah menolak melayani pelanggan yang tidak memakai masker.

Barista bernama Lenin Gutierrez yang bekerja di Starbucks di San Diego, California, Amerika Serikat, bertanya kepada pelanggan bernama Amber Lynn Gilles, apakah dia punya masker atau penutup wajah, menurut Sky News, 29 Juni 2020.

Dalam sebuah video di Facebook, Gutierrez berkata Gilles menjawab, "Tidak, saya tidak membutuhkannya."

Gutierrez kemudian menunjukkan padanya kebijakan Starbucks tentang pemakaian wajib masker atau penutup wajah. Tetapi bukannya mendengarkan Gilles malah mengumpat Gutierrez.

Gilles kembali beberapa menit kemudian, kata Gutierrez, menanyakan namanya dan mengambil fotonya sebelum mengatakan dia akan menelepon perusahaan dan mulai mengumpat Gutierrez lagi.

Setelah Gilles pergi, Gutierrez berpikir masalah ini usai.

Namun, Gilles mengunggah foto Gutierrez ke Facebook pada 22 Juni dengan tulisan, "Lihatlah Lenin dari Starbucks yang menolak melayani saya karena saya tidak mengenakan masker."

"Lain kali saya akan memanggil polisi dan membawa surat keterangan medis," kata perempuan yang berprofesi instruktur yoga dan fotografer.

Alih-alih membelanya, warganet malah mencibir Gilles sebelum unggahan itu dihapus, menurut The Mirrror.

Gilles mengatakan kepada NBC7 di San Diego bahwa dia tidak melecehkan siapa pun, dan bahwa dia telah menerima ancaman pembunuhan sebagai akibat dari insiden tersebut.

"Saya tidak pernah mengancamnya, saya hanya marah atas tindakannya," katanya, menambahkan bahwa dia merasa didiskriminasi.

Unggahan Facebook Amber Lynn Gilles.[Sky News]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gutierrez mengatakan dia bekerja di Starbucks sebagai cara untuk membiayai hobinya berdansa.

Seorang bernama Matt Cowan membuat halaman GoFundMe untuk mengumpulkan donasi bagi Gutierrez dengan target awal US$ 5.000 (Rp 71 juta), tetapi melambung sampai puluhan ribu dolar AS.

Sejak itu Matt telah berhubungan dengan barista yang telah mengirim beberapa video dan unggahan terima kasih kepada para pendukungnya.

"Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih atas semua cinta dan dukungannya, dan apa yang dilakukan semua orang adalah suatu kehormatan bisa melihat semua ini terjadi," kata barista.

"Saya hanya ingin mengingatkan semua orang untuk bersikap baik satu sama lain dan untuk saling mencintai dan selalu ingat untuk memakai masker."

Dalam unggahan GoFundMe, barista terlihat mengenakan masker wajah Marvel dan memegang pesan tulisan tangan yang berbunyi, "Terima kasih semuanya atas tipnya. Tetap aman."

Ketika sumbangan terus mengalir, penyelenggara Matt berkomentar, "Mari berharap Karen (istilah perempuan arogan) tidur nyenyak malam ini mengetahui bahwa kebenciannya telah membantu mengumpulkan uang untuk Lenin."

Namun Gilles menulis di Facebook setelah unggahan awalnya dan terus menghina para pendukung barista dalam unggahan 23 Juni.

"Saya tidak sakit hati atau terganggu oleh penipuan Anda yang bodoh, saya tidak menyesal kepada para pecundang seperti kalian yang tidak bisa melakukan apa-apa. Terima kasih untuk peringkatnya. Kalian semua bertindak seperti organisasi teroris," kata Gilles.

Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan secara online, seorang juru bicara Starbucks mengatakan semua orang diterima di setiap cabang Starbucks.

"Kami dengan hormat meminta pelanggan mengikuti aturan jarak sosial dan protokol kesehatan yang direkomendasikan oleh pejabat kesehatan masyarakat, termasuk mengenakan penutup wajah ketika mengunjungi toko kami," tulis Starbucks.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

2 jam lalu

Ilustrasi rambut berminyak. Shutterstock
9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

Berikut beberapa tips menjaga rambut agar tebal dan sehat secara alami.


Pemilik Bukanagara Coffee and Roastery Blak-blakan Usai Viral Diisukan Telat Bayar Gaji Karyawan

2 hari lalu

Willawati pemilik Bukanagara Coffee and Roastery. FOTO/Instagram/wiew94
Pemilik Bukanagara Coffee and Roastery Blak-blakan Usai Viral Diisukan Telat Bayar Gaji Karyawan

Willawati, produser film layar lebar Budi Pekerti terseret di kasus dugaan tunggakan gaji karyawan kafe Bukanagara Coffee and Roastery yang viral.


Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

14 hari lalu

Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani. Foto: Istimewa
Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

Zita Anjani membuat unggahan klarifikasi bahwa foto gelas Starbucks yang menutupi Ka'bah adalah upaya untuk memancing obrolan.


Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

7 Maret 2024

Seorang pekerja membersihkan jendela kedai kopi Starbucks dari Grafiti bertuliskan,
Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

Pemilik waralaba Starbucks di Timur Tengah pada Selasa mengakui bahwa mereka telah mulai memecat sekitar 2.000 pekerja akibat boikot anti-Israel


Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Direktur Utama MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB), Anthony Cottan. Foto : Facebook
Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.


Terdampak Aksi Boikot, Starbucks Indonesia Tegaskan Tak Beri Dukungan Finansial ke Israel

24 Februari 2024

Starbucks menegaskan tidak memberikan dukungan finansial maupun keuntungan kepada pemerintah atau tentara Israel dengan cara apa pun. Hal ini disampaikan di Instagram @starbucksindonesia, Jumat, 23 Februari 2024 (Sumber: Instagram).
Terdampak Aksi Boikot, Starbucks Indonesia Tegaskan Tak Beri Dukungan Finansial ke Israel

Starbucks Indonesia menyebut tidak memberikan dukungan finansial maupun keuntungan kepada pemerintah atau tentara Israel dengan cara apa pun.


Boikot Berhasil, Penjualan McDonald's dan Starbucks Turun

6 Februari 2024

Petugas membersihkan meja di restoran McDonalds yang kosong akibat boikot merek Barat di Mesir akibat pemboman Israel di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir, 20 November 2023. REUTERS /Mohamed Abd El Ghany
Boikot Berhasil, Penjualan McDonald's dan Starbucks Turun

McDonald's adalah salah satu dari beberapa merek Barat, termasuk Starbucks dan Coca Cola, yang mengalami boikot karena dianggap pro-


Marak Aksi Boikot, Starbucks Indonesia Sebut Toko Lebih Sepi dan Mitra Terdampak

1 Februari 2024

Logo Starbucks. Foto: Antara/Dok. Starbucks
Marak Aksi Boikot, Starbucks Indonesia Sebut Toko Lebih Sepi dan Mitra Terdampak

Starbucks menjadi salah satu merek yang terkena dampak kampanye boikot Israel, Malaysia dan negara-negara di Tim


Starbucks Buka Gerai Ramah Lingkungan Pertama di Indonesia

28 Januari 2024

Kedai kopi Starbucks Adhyaksa (Ist)
Starbucks Buka Gerai Ramah Lingkungan Pertama di Indonesia

Gerai kopi Starbucks di Lebak Bulus ini memiliki fasilitas pengisian daya mobil listrik dan dihiasi dengan karya seni dari limbah plastik.


Masih Kena Boikot, Starbucks Tegaskan Tidak Dukung Israel

19 Januari 2024

Seorang pekerja membersihkan jendela kedai kopi Starbucks dari Grafiti bertuliskan,
Masih Kena Boikot, Starbucks Tegaskan Tidak Dukung Israel

Starbucks menegaskan kembali mereka tidak pernah memberikan dukungan kepada Israel.