TEMPO.CO, Jakarta - Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah memberikan dukungannya kepada kepala menteri (setingkat gubernur) negara bagian Sabah sebagai kandidat perdana menteri oposisi.
Pada Sabtu kemarin, Mahathir mengatakan para pendukung dan sekutunya telah sepakat mencalonkan Shafie Apdal selama pertemuan Kamis, sebagai calon perdana menteri berikutnya.
"Saya sepenuhnya mendukung proposal ini," kata Mahathir, dikutip dari Reuters, 28 Juni 2020. "Yang penting adalah kita harus memiliki yang kuat agar orang-orang mengetahui posisi kita."
Sementara Kepala Menteri Sabah sekaligus Ketua Parti Warisan Sabah (Warisan), Datuk Seri Mohd Shafie Apdal, belum buka suara mengenai pencalonannya sebagai calon perdana menteri oleh beberapa pemimpin oposisi, Malaymail melaporkan.
Mantan perdana menteri Tun Dr Mahathir Mohamad mengatakan sepenuhnya mendukung proposal oleh Parti Amanah Negara (Amanah), Warisan dan DAP untuk mencalonkan Mohd Shafie, yang juga anggota Parlemen untuk Semporna, sebagai calon perdana menteri dari oposisi.
Mahathir, yang juga anggota parlemen Langkawi, mengatakan keputusan untuk mencalonkan Mohd Shafie sebagai kandidat perdana menteri dicapai pada pertemuan informal dengan sekutu-sekutunya (Amanah, Warisan dan DAP) di Rumah Tetamu Sabah pada Kamis.
Sementara itu, kepala informasi Warisan, Datuk Dr Yusof Yacob, mengatakan bahwa proposal untuk mencalonkan Mohd Shafie sebagai kandidat perdana menteri harus disambut oleh rakyat Sabah dan Sarawak.
Sudah tiba saatnya bagi seorang pemimpin dari Sabah atau Sarawak untuk diberi kesempatan karena kedua negara telah banyak membantu membangun negara melalui minyak dan gas, katanya.
Kepala Menteri Sabah Datuk Seri Mohd Shafie Apdal di Kota Kinabalu, Malaysia, 6 Mei 2020.[Bernama]
Pertemuan Kamis juga membahas untuk menggantikan mantan wakil Mahathir yang menjadi saingan Anwar Ibrahim, dan putranya Mukhriz Mahathir, sebagai wakil perdana menteri.
Sementara Ketua PKR Datuk Seri Anwar Ibrahim menolak atas apa yang ia sebut sebagai penipuan politik.
Dalam unggahan di halaman Facebook pada Sabtu malam, Anggota Parlemen Port Dickson itu mengatakan politik bukan hanya tentang perebutan kekuasaan tetapi juga bagaimana hal itu akan diterjemahkan.
"Apakah itu untuk memperjuangkan rakyat atau hanya untuk melanjutkan dengan sistem yang bobrok?" kata Anwar dalam video Facebook, dikutip dari Malaymail.
Anwar mengklaim bahwa ada pihak-pihak tertentu yang sedang mencoba mengeksploitasi situasi politik Malaysia saat ini.
Anwar tidak menyebutkan nama tetapi unggahannya muncul setelah pernyataan Mahathir Mohamad yang mendukung Datuk Seri Mohd Shafie Apdal sebagai kandidat perdana menteri oposisi.
Pemilihan umum Malaysia berikutnya dijadwalkan pada September 2023 tetapi ada spekulasi pemilu dini akan digelar.
Dalam beberapa pekan terakhir oposisi Malaysia telah berdebat mencalonkan kandidat yang kredibel untuk untuk bersaing dengan pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, tetapi tidak dapat memutuskan antara Mahathir atau Anwar.
Pada 2018 para politisi veteran telah bekerja sama untuk menggulingkan perdana menteri saat itu, Najib Razak, dengan Anwar dijanjikan akan menjadi penerus Mahathir.
Muhyiddin tiba-tiba diangkat sebagai perdana menteri pada bulan Maret setelah pengunduran diri Mahathir.
Mahathir telah mengajukan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Muhyiddin dan mengatakan dia akan berusaha untuk menggulingkannya karena mencemarkan amanat rakyat Malaysia dalam pemilu dua tahun lalu.