TEMPO.CO, Seoul – Otoritas kesehatan di Korea Selatan mengatakan negara ini sedang menghadapi gelombang kedua Covid-19.
Ini merupakan pertama kalinya pejabat negeri ginseng mengakui adanya gelombang kedua Covid-19 terkait kasus baru di sekitar Ibu Kota Seoul.
Kasus baru Covid-19 atau Corona ini terus bermunculan dan diduga terkait dengan kegiatan liburan pada Mei 2020.
Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Korea atau KCDC mengatakan gelombang pertama Covid-19 di negara itu tidak pernah benar-benar berakhir.
“Di area metropolitan, kami meyakini bahwa gelombang pertama terjadi pada Maret hingga April dan Februari ke Maret,” kata Jeong Eun-kyeong, direktur KCDC, seperti dilansir Reuters pada Senin, 22 Juni 2020.
Jeong lalu menambahkan,”Lalu kami melihat ada gelombang kedua yang dipicu oleh kegiatan liburan Mei, dan masih berlangsung.”
Menurut Jeong, aktivitas liburan pada awal Mei lalu menandai munculnya gelombang kedua.
Ini terutama terjadi di daerah padat penduduk seperti area Seoul dan sekitarnya, yang sebelumnya hanya memiliki sedikit kasus.
Situs Johns Hopkins University menunjukkan, Korea Selatan memiliki sekitar 12.4 ribu kasus Covid-19. Korban jiwa mencapai 281 orang dengan sekitar 10.9 ribu orang berhasil sembuh.