TEMPO.CO, Jakarta - Biro Investigasi Ukraina memeriksa mantan Presiden Petro Poroshenko atas tuduhan penyalahgunaan wewenang di tahun 2018. Poroshenko dituduh mengeluarkan perintah secara illegal dan memiliki unsur konflik kepentingan terhadap Lembaga Intelijen Ukraina.
Dikutip dari kantor berita Reuters, Biro Investigasi Ukraina menyebut Poroshenko menggunakan kekuasaanya untuk membujuk pejabat lembaga intelijen melanggar otoritasnya. Hingga berita ini ditulis, Biro Investigasi Ukraina belum mengungkapkan detil lengkapnya.
"Perintah soal penahanan Porshenko sebelum persidangan sedang kami urus," ujar biro terkait sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu, 10 Juni 2020.
Poroshenko membantah telah menyalahgunakan wewenangnya terkait komunikasinya dengan lembaga intelijen. Ia berkata, komunikasinya dengan lembaga tersebut berkaitan dengan pengangkatan deputi kepala Lembaga Intelijen Ukraina. Tuduhan yang dialamatkan kepadanya, kata Poroshenko, bernada politis.
Sebagai catatan, setidaknya ada 10 perkara di Ukraina yang dikaitkan dengan Poroshenko, termasuk perkara di lembaga intelijen. Salah satunya adalah perkara penyelundupan 43 lukisan secara ilegal. Beberapa di antaranya dimiliki oleh Poroshenko sekarang.
Poroshenko sendiri sudah berkali-kali diperiksa oleh otoritas hukum Ukraina terkait dugaan penyelundupan tersebut. Dan, seperti perkara penyalahgunaan wewenang, Poroshenko membantah telah melanggar hukum. Poroshenko mengklaim mendapatkan semua lukisannya secara legal.
"Lukisan itu diimpor secara legal dan saya sendiri yang membayar bea dan cukainya," ujar Poroshenko sebagaimana dikutip dari Reuters.
"Apa yang terjadi saat ini tidak ada kaitannya dengan hukum, demokrasi, ataupun investigasi kriminal. Hal yang menjerat saya adalah wujud standar ganda, persekusi, dan tuduhan tak benar dari oposisi," ujar Poroshenko menambahkan.
Menanggapi pernyataan Poroshenko, Jaksa Agung Iryna Venedyktova menyatakan bahwa pihaknya bertindak berdasarkan undang-undang. "Kami mengacu pada undang-undang pidana," ujarnya tegas.
Presiden Volodymyr Zelenskiy, mantan komedian yang mengalahkan Poroshenko tahun lalu, berjanji untuk menuntaskan segala perkara yang melibatkan pejabat tinggi negara, tak terkecuali Poroshenko.
ISTMAN MP | REUTERS