Permainan berjudul "Muslim Massacre" atau "Pembantaian Muslim" dikecam kelompok muslim Inggris, Ramadhan Foundation. Ramadhan Foundation menilai permainan tersebut bersifat "ofensif dan tidak bernilai".
Menurut pembuat permainan tersebut, Eric Vaughn (22 tahun) dengan nama samaran Sigvatr, tujuan "Muslim Massacre" adalah untuk "memastikan bahwa tidak ada satupun pria maupun wanita muslim yang hidup". Permainan tersebut kabarnya bisa diunduh secara cuma-cuma.
Dalam permainan tersebut, para pemain mengontrol seorang "American Hero" atau "Pahlawan Amerika" yang terjun ke Timur Tengah dengan sebuah senapan mesin dan peluncur roket.
"Pahlawan Amerika" ini awalnya membunuh warga Arab lalu menangkap Osama bin Laden, setelah itu Nabi Muhammad SAW, bahkan menangkap Allah SWT.
Dalam laman SomethingAwful.com, Sigvatr menganjurkan para pengunjung, "Jangan mengeluh dengan kerasnya serangan di ini".
Vaughn, warga negara AS yang kini tinggal di Australia, mengatakan dirinya menciptakan permainan itu "untuk senang-senang". "Saya tidak pernah menyangka itu akan memicu amarah," ujar Vaughn.
Menanggapi permainan tersebut, Ramadhan Foundation "mengutuk keras dan marah". "Kami mendesak para penyedia layanan internet menyetop laman ini," tegas Ramadhan Foundation.
Daily Star| Kodrat Setiawan