TEMPO.CO, Washington -Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi mengkritisi twit kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait aksi demonstrasi karena kematian George Floyd di Minnesota.
Pelosi mengatakan tak menganggap cuitan Trump sebagai sebuah sikap dari seorang pemimpin negara.
"Saya tak terlalu memperhatikan apa yang Presiden katakan. Saya semacam mengabaikan apa yang ia katakan," ujar Pelosi seperti dikutip dari CNN, Selasa 2 Juni 2020 waktu setempat terkait demonstrasi soal kematian George Floyd di tangah aparat polisi.
Politikus Partai Demokrat dari California tersebut juga memuji pernyataan mantan Presiden Barack Obama, terkait masalah serupa. Obama menyatakan bahwa Trump menyatakan rakyat, bukan justru memecah bangsa lewat ucapannya.
Ia pun mengatakan seorang Presiden seharusnya jangan sampai membawa perpecahan di antara warganya. Pasca komentar Trump, aksi demonstrasi terus bertambah buruk dan berubah menjadi kekerasan.
"Presiden Amerika Serikat seharusnya membawa martabat ke tempat ia bekerja. Dia seharusnya menyatukan kekuatan di negara kita. Kita melihat bahwa presiden dari Demokrat dan Rapublikan selama ini. Mereka telah menyaksikan tanggung jawab mereka untuk menjadi Presiden negara ini, untuk menyatukan negara kita dan tak justru menyulut api, " kata Pelosi.
Komentar Pelosi datang setelah pembunuhan terhadap George Floyd, seorang Afrika Amerika berusia 46 tahun. Ia tewas di tangan anggota polisi di Minnesota. Floyd tak bersenjata dan tewas kehabisan nafas.
Para demonstran telah memenuhi jalanan dalam beberapa hari terakhir dan berujung pada sejumlah aksi kekerasan di sepanjang Amerika. Mereka menuntut 4 polisi yang terlibat dalam pembunuhan itu dihukum. Para polisi itu terekam terlibat dalam kematian George Floyd.
EGI ADYATAMA | CNN