Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Tim Forensik Beda Pendapat soal Penyebab Kematian George Floyd

George Floyd. Mirror.co.uk
George Floyd. Mirror.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim forensik independen yang turut melakukan autopsi menyimpulkan pada Senin bahwa George Floyd, pria kulit hitam di Minneapolis yang tewas saat ditangkap polisi, meninggal karena sesak napas yang menyebabkan kematian.

Tim forensik Hennepin County Medical Examiner dan tim autopsi independen yang disewa oleh keluarga George Floyd mengkonfirmasi bahwa kematiannya adalah pembunuhan, tetapi masing-masing beda pendapat tentang apa penyebabnya.

Dikutip dari Reuters, 2 Juni 2020, siaran pers dari Hennepin County Medical Examiner mengatakan bahwa Floyd, yang berjuang untuk bernapas ketika seorang perwira menindihnya dengan lutut di lehernya, mengkonsumsi metamfetamin baru-baru ini dan keracunan fentanyl, bersama dengan hipertensi dan penyakit arteri koroner. Menurut Hennepin County Medical Examiner semua yang disebutkan adalah faktor yang berkontribusi terhadap kematiannya.

Tetapi dua dokter forensik yang melakukan otopsi independen dari Floyd, 46 tahun, dan dua pengacara untuk keluarga mengatakan bahwa ia tidak memiliki riwayat kesehatan yang mungkin berkontribusi pada kematiannya. Mereka berargumen bahwa tidak hanya petugas polisi yang sedang berlutut di leher Floyd membunuhnya, tetapi juga dua petugas yang menekan berat badan mereka ke punggung Floyd ketika dia tertelungkup di aspal.

Mereka mengkonfirmasi tidak mendapat informasi tentang toksikologi dan penggunaan narkoba atau alkohol oleh Floyd.

Allecia Wilson dari University of Michigan, salah satu dari dua dokter forensik yang melakukan otopsi independen, mengatakan bukti menunjuk pada pembunuhan dengan "asfiksia mekanik" yang berarti dari beberapa kekuatan fisik yang mengganggu pasokan oksigen.

Sementara laporan autopsi penuh dari otoritas setempat belum dirilis dan siaran pers hari Senin tampaknya menunjukkan pihak berwenang memberikan kesimpulan mereka tentang apa yang membunuh Floyd.

George Floyd and Derek Chauvin.[New York Post]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengaduan kriminal awal terhadap petugas polisi yang menjepit Floyd dengan lututnya, yang mengutip kantor tim forensik, mengatakan tidak menemukan adanya pencekikan.

Carolyn Marinan, juru bicara untuk Hennepin County, tidak mengkonfirmasi temuan tim independen atau hasil autopsi lain dan hanya mengatakan bahwa siaran pers Senin adalah "temuan terakhir".

Tim autopsi Hennepin County Medical Examiner tidak menyebutkan tentang sesak napas.

Rilis dari Hennepin County mengatakan penyakit jantung adalah faktor utama, tetapi penguji independen tidak menemukan penyakit jantung sebagai penyebab kematian.

Floyd, pada dasarnya "meninggal di tempat kejadian" pada 25 Mei, kata Ben Crump, seorang pengacara untuk keluarga Floyd, dikutip dari CNN.

Beberapa video kematian Floyd memperlihatkan lutut mantan petugas polisi Derek Chauvin menekan leher Floyd, bersama dengan petugas lain yang berlutut di punggungnya.

Petugas itu berlutut di leher George Floyd selama delapan menit 46 detik secara keseluruhan, dan dua menit 53 detik setelah George Floyd tidak responsif, menurut pengaduan pidana terhadap Derek Chauvin, yang menghadapi dakwaan pembunuhannya.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


RS Polri Selesai Autopsi Jenazah Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat

24 hari lalu

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto atau (RS Polri) Brigjen Pol Hariyanto saat memberikan keterangan pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2023). ANTARA/Sy
RS Polri Selesai Autopsi Jenazah Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat

RS Polri telah selesai mengautopsi jenazah pelaku penembakan kantor MUI Pusat. Apa hasilnya?


Anggotanya Siksa Tyre Nichols Hingga Tewas, Unit Khusus SCORPION Dibubarkan

29 Januari 2023

Tire Nichols, dalam tangkapan layar ini diambil dari video media sosial, Juli 2018 yang diperoleh Reuters pada 27 Juli 2023. Bryan Anderson/Reporter Freelance/via REUTERS
Anggotanya Siksa Tyre Nichols Hingga Tewas, Unit Khusus SCORPION Dibubarkan

Unit polisi khusus tempat lima petugas Memphis yang memukuli Tyre Nichols sampai akhirnya tewas, dibubarkan karena banyak protes


Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Menangis saat Jenazah Kedua Anaknya Dilakukan Autopsi

5 November 2022

Petugas kepolisian berjaga di depan lokasi pelaksanaan autopsi di Tempat Pemakaman Umum Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu 5 November 2022. ANTARA/Vicki Febrianto
Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Menangis saat Jenazah Kedua Anaknya Dilakukan Autopsi

Tangis ayah dari dua anak yang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan pecah saat dilakukan autopsi terhadap jenazah kedua anaknya.


Kanye West Bikin Keluarga George Floyd Marah

17 Oktober 2022

Ekspresi Kanye West saat menggelar kampanye pemilihan presiden pertamanya untuk di North Charleston, South Carolina, AS, 19 Juli 2020. Menanggapi Kanye yang mengungkap pernah ingin menceraikannya, Kim menyebut suaminya menderita masalah kejiwaan yaitu bipolar. REUTERS/Randall Hill
Kanye West Bikin Keluarga George Floyd Marah

Kanye West mengklaim kalau George Floyd tewas karena keracunan fentanyl, bukan karena ditekuk oleh anggota polisi.


Iran: Hasil Autopsi Tunjukkan Mahsa Amini Tewas Bukan karena Disiksa

8 Oktober 2022

Iran: Hasil Autopsi Tunjukkan Mahsa Amini Tewas Bukan karena Disiksa

Hasil autopsi Iran menunjukkan bahwa kematian Mahsa Amini bukan akibat pukulan di kepala dan anggota badan, tetapi karena hipoksia serebral.


Otopsi: Pria Kulit Hitam Ini Tewas karena Suntikan Paramedis setelah Ditangkap Polisi

24 September 2022

Noah dan kakak perempuannya mengunjungi lukisan dinding Elijah McClain, pria kulit hitam berusia 23 tahun yang meninggal setelah bertemu dengan petugas polisi, menjelang peringatan satu tahun kematiannya di Denver, Colorado, AS, 8 Agustus 2020. Gambar diambil 8 Agustus 2020. REUTERS/Kevin Mohatt//File Foto
Otopsi: Pria Kulit Hitam Ini Tewas karena Suntikan Paramedis setelah Ditangkap Polisi

Elijah McClain, pria kulit hitam yang ditangkap polisi di Colorado, AS pada 2019, meninggal karena overdosis obat penenang ketamin dari paramedis


Pengacara Keluarga Brigadir J Kecewa Tidak Terima Hasil Autopsi, Apa Kata PDFI?

31 Agustus 2022

Ketua Umum PDFI Ade Firmansyah Sugiharto memberikan keterangan saat konferensi pers terkait hasil autopsi ulang jenazah di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2022. Ade menjelaskan ada lima luka peluru masuk dan empat luka keluar. Satu peluru bersarang di tulang belakang. Adapun ada dua luka fatal pada jasad Yosua, yakni di kepala dan satu di dada. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pengacara Keluarga Brigadir J Kecewa Tidak Terima Hasil Autopsi, Apa Kata PDFI?

Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Johnson Pandjaitan, mengeluhkan pihaknya tidak diberikan salinan hasil autopsi ulang Yosua yang dilakukan PDFI


Sama dan Beda Hasil Autopsi Ulang Brigadir J dengan Autopsi Pertama

23 Agustus 2022

Ketua Umum PDFI Ade Firmansyah Sugiharto memberikan keterangan saat konferensi pers terkait hasil autopsi ulang jenazah di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2022. Berdasarkan hasil forensik timnya, Ade menuturkan luka yang dialami Yosua hanya berasal dari kekerasan senjata api. Adapun perihal pemindahan otak ke perut adalah tindakan autopsi untuk mengembalikan organ-organ ke tubuh. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sama dan Beda Hasil Autopsi Ulang Brigadir J dengan Autopsi Pertama

Dari autopsi ulang Brigadir J itu, perbedaan pertama terletak di jumlah luka tembak yang ada di tubuh korban.


2 Polisi dalam Pembunuhan George Floyd Dihukum Penjara

28 Juli 2022

Foto mantan perwira polisi Minnesota (searah jarum jam dari kiri atas) Derek Chauvin, Tou Thao, Thomas Lane dan J. Alexander Kueng dalam kombinasi foto dari Departemen Koreksi Minnesota dan Penjara Kabupaten Hennepin di Minneapolis, Minnesota, US. Keempatnya merupakan para polisi yang terlibat dalam penangkapan George Floyd. Department of Corrections Minnesota/Reuters
2 Polisi dalam Pembunuhan George Floyd Dihukum Penjara

Dua aparat Kepolisian dihukum 3 tahun dan 3,5 tahun penjara karena dianggap gagal menghentikan Derek Chauvin membunuh George Floyd.


Tim Forensik: Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Baru Diketahui 4 Pekan Lagi

27 Juli 2022

Keluarga almarhum Brigadir Pol Yushua di makam sebelum pembongkaran. ANTARA/Nanang Mairiadi
Tim Forensik: Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Baru Diketahui 4 Pekan Lagi

Tim forensik mengungkapkan jika hasil autopsi ulang Brigadir J baru bisa diketahui pada 4 hingga 8 pekan mendatang. Tim temui kendala.