TEMPO.CO, Jakarta - Nama Cilia Flores, 63 tahun, menjadi sorotan luas saat Amerika Serikat (AS) berencana mengajukan gugatan pada istri Presiden Venezuela Nicola Maduro itu. Washington menuding Maduro dan orang di lingkaran dalamnya menjarah uang negara miliaran dolar, namun masih belum jelas berapa banyak harta kekayaan pribadi yang dimiliki Maduro dan istrinya.
Presiden Maduro dan istrinya kompak bungkam soal pendapatan mereka dan pajak pengembalian. Keduanya juga menolak memperlihatkan dokumen yang menjelaskan keuangan pribadi mereka.
Cilia Flores, istri Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Sumber: Wikipedia
Dikutip dari reuters.com, Flores menjabat bidang perencanaan dan ketua Partai Sosialis, sebuah partai berkuasa di Venezuela. Dia mulai terkenal ketika menjabat sebagai anggota parlemen dan orang kepercayaan almarhum Hugo Chavez, mantan Presiden Venezuela dan juga guru bagi Maduro. Di pemerintahan yang dipimpin suaminya, Flores tidak memegang jabatan resmi apapun.
Reuters mewawancarai lebih dari 20 orang dekat dan keluarga Flores, di mana mereka menggambarkan Flores sebagai sosok politikus yang cerdik dan pandai sembunyi, yang sekarang banyak menancapkan kuku-kuku kekuasaan di kantor suaminya berkuasa. Dia terkadang suka memberikan pengarahan penting, bukannya Maduro. Dia juga secara pribadi melakukan negosiasi dengan delegasi dari luar negeri, lawan politiknya di parlemen dan pihak lainnya.
Ketika kubu oposisi mencoba mendongkel Presiden Maduro tahun lalu dari kekuasaan, Flores memerintahkan pejabat keamanan negara agar mengirimkan agen intelijen dan memberikannya informasi tentang permasalahan itu langsung kepadanya.
“Flores selalu berada di balik tirai dan menarik tuas tirai,” kata Cristopher Figuera, Kepala Intelijen Venezuela saat itu.
Flores menikah dengan Presiden Maduro pada 2013. Bagi Flores ini adalah pernikahannya yang kedua. Dia memiliki tiga orang anak.
Flores sudah dijatuhi sanksi oleh beberapa negara, bahkan dia dilarang masuk ke Kolombia, sebuah negara yang bertetangga dengan Venezuela. Pemerintah Kolombia memuat daftar sekitar 200 orang yang dilarang masuk negara itu karena dinilai punya hubungan dekat dan mendukung rezim Presiden Maduro.