TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Idul Fitri menjadi momen militer Afghanistan dan kelompok pemberontak Taliban untuk "berdamai" walau sementara. Dikutip dari kantor berita Reuters, Taliban memutuskan untuk melakukan gencatan 3 hari demi menghormati hari raya Idul Fitri.
"Jangan lakukan serangan apapun terhadap musuh kita di manapun. Jika musuh menyerang kita, maka lindungi diri kalian," ujar juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 24 Mei 2020.
Diberitakan sebelumnya, konflik antara Afghanistan dan Taliban kembali memanas paska sejmulah aksi teror yang menewaskan puluhan orang. Beberapa hari lalu, Taliban atau kelompok yang terafiliasi dengan Taliban menyerang sejumlah lokasi padat penduduk seperti Rumah Sakit Dashti Barchi di Kabul dan Tempat Pemakaman Umum di Nangahar.
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, telah memerintahkan pasukannya untuk masuk ke dalam posisi menyerang Taliban. Hal itu tak ayal mengganggu kesepakatan damai yang melibatkan Amerika, Taliban, dan Afghanistan untuk mengakhiri perang mereka yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Hingga berita ini ditulis, Pemerintah Aghanistan belum memberikan respon soal aksi Taliban menghentikan serangan selama tiga hari. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo, mengapresiasi langkah Taliban dan berharap Afghanistan juga melakukan hal serupa.
"Jangan sampai ada kekerasan lagi paska Idul Fitri," ujar Pompeo.
Sepanjang Bulan Ramadan, kurang lebih 146 orang meninggal dan 430 luka-luka akibat konflik Taliban - Afghanistan.
ISTMAN MP | REUTERS