TEMPO.CO, Washington – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan bakal menarik diri dari perjanjian internasional 35 negara mengenai Open Skies.
Perjanjian ini mengizinkan negara anggota untuk melakukan penerbangan pemantauan di atas negara lain.
Ini merupakan langkah terbaru dari AS untuk menarik diri dari perjanjian besar global.
Pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, mengatakan Rusia telah melanggar ketentuan dalam perjanjian ini.
Seorang pejabat tinggi AS mengatakan penarikan diri ini akan berlangsung secara formal selama enam bulan.
Trump membuka kesempatan Rusia bakal mematuhi perjanjian Open Skies.
“Saya kira kita punya hubungan sangat bagus dengan Rusia. Tapi Rusia tidak mengikuti ketentuan perjanjian ini. Jadi, sampai mereka mengikuti ketentuannya, kita akan keluar,” kata Trump kepada media seperti dilansir Reuters pada Kamis, 21 Mei 2020.
Keputusan Trump ini menimbulkan keraguan apakah Washington bakal mencoba memperpanjang Kesepakatan New START 2010.
Perjanjian ini merupakan batas terakhir bagi kedua negara soal pengerahan senjata nuklir untuk tidak lebih dari 1.550 bagi masing-masing. Kesepakatan ini bakal berakhir pada Februari 2021.
Trump telah meminta Cina ikut dalam perjanjian nuklir dengan Rusia ini dengan membuat kesepakatan New Start baru.
Saat ini, Cina diperkirakan memiliki sekitar 300 senjata nuklir. Namun, Beijing berulang kali menolak proposal Trump ini.
Penasehat keamanan nasional Gedung Putih, Amerika Serikat, Robert O’Brien, mengatakan dia tidak melihat AS bakal meninggalkan kesepakatan New START.