TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara di Afrika berjuang melawan virus corona atau Covid-19. Di benua itu, beberapa negara mengalami kenaikan kasus virus corona cukup tinggi, namun ada pula yang mulai melonggarkan lockdown.
Berikut tiga negara di Afrika yang menghadapi penyebaran virus corona.
1.Kenya
Situs africanews.com mewartakan pada 20 Mei 2020, Kenya masih berjuang mewalan pandemik Covid-19, di mana kasus-kasus baru muncul hampir setiap hari. Pemerintah Kenya sudah memperpanjang lockdown, termasuk di Ibu Kota Nairobi dan memberlakukan jam malam sebagai bagian dari upaya menghentikan penyebaran virus corona.
Kenya pada 10 Mei 2020 telah menjadi negara keempat di Tanduk Afrika atau di wilayah timur Afrika yang paling terpukul oleh virus corona setelah Djibouti, Sudan dan Somalia.
Pemerintah Kenya telah melakukan tes massal virus corona di tempat-tempat krusial. Wilayah perbatasan di Kenya masih ditutup dan masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas kumpul-kumpul.
Anggota Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan berjaga di sepanjang jalan raya saat diberlakukannya hari pertama Lockdown selama 21 hari guna mencegah penyebaran Virus Corona di Johannesburg, Afrika Selatan, 27 Maret 2020. REUTERS/Siphiwe Sibeko
2. Bostwana
Berbeda dengan kondisi di Kenya, Bostwana berencana mengakhiri lockdown yang sudah diberlakukan selama 48 hari pada Rabu, 27 Mei 2020. Dengan berakhirnya lockdown, maka aktivitas bisnis boleh bergerak kembali dan sekolah-sekolah dibuka lagi meski di bawah aturan yang ketat. Virus corona di Bostwana juga telah memukul sektor perekonomian negara itu.
“Semua larangan yang diberlakukan selama lockdown akan dicabut secara efektif pada tengah malam. Namun mereka yang hendak bepergian ke luar wilayah tempat tinggal, harus bisa memberikan surat izin bepergian,” kata Koordinator gugus tugas penanganan Covid-19, Kereng Masupu, seperti dikutip dari reuters.com.
Masupu memperingatkan jika penyebaran virus corona bertambah luas, maka kembali melakukan lockdown masih menjadi pilihan.
Sektor usaha yang ingin membuka kembali bisnis mereka, maka aturan ketat harus diterapkan, begitu pula dengan sekolah-sekolah. Contohnya pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan secara teratur dan menggunakan masker.
3. Afrika Selatan
Angka kematian pasien virus corona di Afrika Selatan pada Rabu, 20 Mei 2020 naik signifikan dari 27 orang menjadi 339 orang. Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize, mengatakan ada seorang bayi lahir prematur berusia 2 hari dan mengalami kesulitan bernafas hingga membutuhkan dukungan ventilator.
Mkhize menceritakan ibu bayi tersebut positif virus corona sehingga bayi yang dikandungnya pun secara langsung tertular. Afrika Selatan telah menjadi negara paling tinggi tingkat infeksi virus coronanya di Benua Afrika, yakni 18.003 kasus. Dari jumlah itu, 8.950 pasien sudah sembuh.