TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Taiwan memastikan tidak akan bergabung ke dalam event World Health Assembly yang digelar pekan ini, dari 18-22 Mei 2020. Pemerintah Taiwan mengatakan, ketidakikutsertaan mereka dipicu permintaan Cina kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk tidak mengundang Taiwan.
"Meski kami sudah berusaha dengan dukungan yang besar dari berbagai negara, Taiwan tidak menerima undangan (dari WHO untuk mengikuti World Health Assembly)," ujar Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters Senin, 18 Mei 2020.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Taiwan telah melobi WHO untuk diikutkan sebagai anggota. Tujuan utama mereka, agar Taiwan bisa selalu mendapat perkembangan terbaru soal pandemi virus Corona (COVID-19) dari WHO. Selain itu, lobi tersebut juga bertujuan agar Taiwan bisa bergabung ke acara World Health Assembly.
Sayangnya, lobi Taiwan dihalangi oleh Cina. Cina masih mengklaim Taiwan sebagai bagian darinya. Oleh karenanya, di mata Cina, Taiwan tidak memiliki legitimasi untuk bisa menjadi anggota WHO. Cina juga menyebut negara-negara yang mendukung Taiwan memiliki agenda politis untuk memojokkan Cina.
Wu menyayangkan sikap WHO yang akhirnya lebih menuruti Cina dibanding menjadikan Taiwan sebagai anggotanya. Padahal, kata Wu, ada banyak hal yang bisa dibagikan negaranya terkait pengendalian virus Corona. Per berita ini ditulis, Taiwan tercatat hanya memiliki 440 kasus dan 7 korban meninggal.
Meski kecewa, Wu mengatakan bahwa Taiwan tidak akan mempermasalahkan sikap WHO tersebut saat ini. Mereka ingin WHO untuk tetap fokus ke event World Health Assembly, yang khusus membahas virus Corona, dibandingkan mempermasalahkan keanggotaan Taiwan.
"Negara-negara anggota WHO tentu ingin memanfaatkan waktu yang terbatas untuk membahas soal pengendalian virus Corona (COVID-19). Atas alasan itu, dan masukan dari negara-negara tetangga, proposal keanggotaan kami tunda dulu," ujar Wu menegaskan.
ISTMAN MP | REUTERS