Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta tentang Konflik Rwanda, Genosida dan Perang Saudara

image-gnews
Foto-foto korban genosida yang disumbangkan oleh para penyintas ditampilkan di Museum Memorial Genosida Rwanda di Gisozi, Kigali, Rwanda, Sabtu, 6 April 2019. Sekitar 70 persen dari populasi minoritas Tutsi terbunuh dalam penyerangan, yang jumlahnya lebih dari 10 persen dari total populasi Rwanda. REUTERS/Baz Ratner
Foto-foto korban genosida yang disumbangkan oleh para penyintas ditampilkan di Museum Memorial Genosida Rwanda di Gisozi, Kigali, Rwanda, Sabtu, 6 April 2019. Sekitar 70 persen dari populasi minoritas Tutsi terbunuh dalam penyerangan, yang jumlahnya lebih dari 10 persen dari total populasi Rwanda. REUTERS/Baz Ratner
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Paris telah menangkap pria paling dicari di Rwanda, Felicien Kabuga, seorang arsitek genosida yang menewaskan sekitar 800.000 orang pada 25 tahun yang lalu.

Felicien Kabuga adalah buron yang kepalanya diberi imbalan US$ 5 juta (Rp 74,5 miliar). Dia dituduh mendanai genosida 1994, yang menewaskan lebih dari 800.000 etnis Tutsi dan Hutu moderat yang berusaha melindungi mereka, dikutip dari Sky News, 17 Mei 2020.

Kabuga dituduh oleh jaksa Rwanda menggunakan perusahaannya untuk mengimpor sejumlah besar parang yang digunakan untuk membantai orang.

Mahkamah Kejahatan Internasional PBB untuk Rwanda mendakwa Kabuga pada tahun 1997 atas tuduhan terkait konspirasi untuk melakukan genosida, penganiayaan, dan pemusnahan.

Felicien Kabuga, tersangka penyandang dana genosida di Rwanda pada1994, tertangkap di Paris, Prancis. Nation/UN

PERANG

Pada tahun 1990, pemberontak dari Front Patriotik Rwanda (RPF) yang didominasi orang Tutsi menyerbu Rwanda utara dari negara tetangga Uganda. Keberhasilan RPF mendorong Presiden Juvenal Habyarimana, seorang Hutu, untuk mempercepat reformasi politik, seperti dikutip dari Reuters.

Pada bulan Agustus 1993, Rwanda dan RPF menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri perang saudara selama bertahun-tahun, yang memungkinkan pembagian kekuasaan dan kembalinya para pengungsi. Habyarimana lambat dalam mengimplementasikan perjanjian, dan pemerintahan transisi gagal terwujud.

KONFLIK PECAH

Pada 6 April 1994, Habyarimana dan presiden tetangga Burundi, Cyprien Ntaryamira, yang keduanya orang Hutu, tewas dalam serangan roket yang menghanyam pesawat mereka di ibu kota Kigali.

Hari berikutnya, penjaga presiden membunuh Perdana Menteri Hutu moderat Agathe Uwilingiyimana yang berusaha menenangkan ketegangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pastor Tutsi Anastase Sabamungu (kiri) dan guru Hutu Joseph Nyamutera mengunjungi pemakaman Rwanda di mana 6.000 korban genosida dimakamkan. (© 2008 World Vision / foto oleh Jon Warren via worldvision.org)

GENOSIDA

Kematian Habyarimana memicu 100 hari kekerasan di Rwanda, yang sebagian besar dilakukan oleh Hutu terhadap Tutsi dan Hutu moderat. Sekitar 800.000 orang terbunuh, banyak yang dibantai dengan parang oleh milisi yang dikenal sebagai Interahamwe.

RPF maju dan menguasai Rwanda setelah mengusir 40.000 tentara Hutu dan lebih dari 2 juta Hutu sipil ke pengasingan di Burundi, Tanzania, dan bekas Zaire, yang sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo.

Pada bulan Juli 1994 pemerintah baru dilantik dengan Pasteur Bizimungu, seorang Hutu, sebagai presiden dan komandan RPF Paul Kagame sebagai wakil presiden. Kagame terpilih sebagai presiden pada bulan April 2000 dan tetap menjabat.

PENGADILAN

Pada bulan Desember 1996, pengadilan genosida pertama Rwanda dibuka di Mahkamah Kejahatan Internasional untuk Rwanda (ICTR) di Arusha, Tanzania utara.

Pengadilan mendengar dari lebih dari 3.000 saksi, mendakwa 96 orang, dan menghukum 61 dari mereka termasuk mantan perdana menteri Jean Kambanda dan mantan Kolonel Theoneste Bagosora, yang dituduh bertanggung jawab atas pasukan dan Interahamwe yang melakukan pembantaian. Keduanya dijatuhi hukuman seumur hidup.

Kebanyakan orang yang dihukum sehubungan dengan genosida diadili di pengadilan "gacaca" berbasis masyarakat di Rwanda.

KONFLIK REGIONAL

Pasukan Rwanda menyerbu Kongo dua kali selama tahun 1990-an untuk mencoba memburu pelaku genosida. Konflik di sana diperkirakan telah menewaskan beberapa juta orang, sebagian besar karena kelaparan dan penyakit. Luis Moreno-Ocampo, kepala jaksa penuntut Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) hingga 2012, menggambarkan perang 1998-2003 Rwanda dan Kongo sebagai "konflik bersenjata terbesar setelah Perang Dunia Kedua."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

2 jam lalu

Seorang pria mengibarkan bendera Palestina ketika orang-orang melakukan protes pada hari sidang publik yang diadakan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memungkinkan para pihak memberikan pandangan mereka mengenai konsekuensi hukum pendudukan Israel di wilayah Palestina sebelum akhirnya mengeluarkan keputusan yang tidak mengikat. pendapat hukum, di Den Haag, Belanda, 21 Februari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.


Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

10 jam lalu

Wakil Presiden Kenya  William Ruto. Sumber: Reuters
Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel


Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

18 jam lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.


Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

2 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Para pejabat Palestina mengatakan mayat-mayat itu termasuk korban perang Israel-Hamas dan mayat-mayat yang digali ketika pasukan Israel menerobos Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.


UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

3 hari lalu

Warga Palestina bepergian dengan mobil saat mereka melarikan diri dari Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur kota Gaza selatan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 8 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

Jumlah warga Palestina yang terpaksa meninggalkan Rafah karena serangkaian serangan militer Israel meningkat menjadi 360 ribu orang.


Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

3 hari lalu

Kerusuhan Mei 1998, menjelang Soeharo lengser, berupa amuk massa, pembakaran, penjarahan dan pemerkosaan. Ita Marthadinata, korban pemerkosaan, yang kemudian dibunuh sehari menjelang ia pergi ke PBB untuk sampaikan testimoni. MARIA FRANSISCA
Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

Bagi yang mereka yang sebelumnya pernah mengalami trauma seperti kehilangan atau hadir saat kekerasan terjadi, tentu akan menghasilkan reaksi intens.


Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

3 hari lalu

Demonstran memegang spanduk yang hanya terlihat sebagian dengan tulisan:
Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

Mesir mengikuti langkah Afrika Selatan yang akan melaporkan Israel ke ICJ atas tuduhan melakukan genosida di Gaza


Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

5 hari lalu

Hakim di Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan tindakan darurat terhadap Israel menyusul tuduhan Afrika Selatan bahwa operasi militer Israel di Gaza adalah genosida yang dipimpin negara, di Den Haag, Belanda, 26 Januari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

Afrika Selatan mengupayakan tindakan darurat baru atas serangan terbaru Israel terhadap Rafah, kota selatan di Gaza.


Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

9 hari lalu

Polisi menangkap aktivis pro-Palestina yang menggelar aksi di dekat lokasi Met Gala, pada 6 Mei 2024. REUTERS
Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.