Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prancis Tangkap Tersangka Genosida Rwanda

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Felicien Kabuga, tersangka penyandang dana genosida di Rwanda pada1994, tertangkap di Paris, Prancis. Nation/UN
Felicien Kabuga, tersangka penyandang dana genosida di Rwanda pada1994, tertangkap di Paris, Prancis. Nation/UN
Iklan

TEMPO.COParis – Tersangka pelaku kejahatan genosida di Rwanda, Felicien Kabuga, tertangkap di dekat Ibu Kota Paris, Prancis, pada Sabtu, 16 Mei 2020.

Dia disangka menjadi penyandang dana untuk kelompok milisi yang melakukan pembantaian terhadap sekitar 800 ribu orang di Rwanda.

Kementerian Hukum Prancis mengatakan Kabuga, 84 tahun, sempat menjadi buron selama 26 tahun.

“Dia merupakan orang paling dicari di Rwanda dengan Amerika Serikat menjanjikan hadiah senilai US$5 juta untuk penangkapannya,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 16 Mei 2020.

Kabuga tinggal di sebuah flat di daerah Asnieres-Sur-Seine dengan nama palsu.

“Pasukan Prancis menangkapnya pada pukul 5.30 Sabtu pagi waktu setempat,” begitu dilansir Reuters.

Kabuga terkena tujuh tuntutan hukum pada 1997 termasuk kejahatan genosida, membantu kejahatan genosida, dan hasutan untuk melakukan genosida.

Ini terkait kejahatan genosida yang terjadi di Rwanda pada 1994.

Dakwaan hukum terhadap Felicien Kabuga ini seperti yang dinyatakan oleh International Residual Mechanism for Criminal Tribunals, yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.

Ini terkait dengan perselisihan antara suku Hutu dan Tutsi di Rwanda, yang berkonflik dalam perang sipil sejak 1990an.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kabuga berasal dari suku Hutu dan didakwa membiayai milisi yang melakukan pembantaian terhadap sekitar 800 ribu Tutsi.

“Sejak 1994, Felicien Kabuga, yang diketahui sebagai penyandang dana dalam tindak kejahatan genosida menikmati impunitas dengan tinggal di Jerman, Belgia, Kongo-Kinshasa, Kenya atau Swiss,” begitu pernyataan dari IRMCT.

Penangkapan ini membuka jalan untuk membawa buronan ini ke hadapan Pengadilan Banding Paris dan berlanjut ke Pengadilan Internasional di The Hague, Belanda.

Ada dua orang tersangka genosida lainnya yang masih dikejar polisi internasional yaitu Augustin Bizimana, dan Protais Mpiranya.

“Penangkapan Kabuga hari ini menjadi pengingat bagi semua bahwa pelaku genosida dapat di bawa ke pengadilan meskipun telah lewat 26 tahun sejak kejahatan mereka terjadi,” kata Serge Brammertz, kepala jaksa penuntut IRMCT.

Penangkapan Kabuga ini sebagai hasil kerja sama dengan lembaga penegak hukum lain yaitu Amerika Serikat, Rwanda, Belgia, Inggris, Jerman, dan Belanda.

Kabuga bertanggung jawab membeli sejumlah senjata tajam seperti parang, dan pacul pertanian, yang digunakan sebagai senjata dalam genosida.

Kabuga juga tercatat sebagai salah satu pemilik radio kontroversial yaitu Radio Television Milles Collines di Rwanda, yang menyerukan suku Hutu membunuh suku Tutsi dalam genosida itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

5 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

2 hari lalu

Slobodan Milosevic [Strategic Culture Foundation]
Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

PM Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan beberapa negara ke ICC atas genosida Gaza, Palestina. Berikut pemimpin dunia pernah diadili ICC?


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

3 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

3 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

7 hari lalu

Para karyawan melakukan aksi duduk di kantor Google di New York untuk memprotes kerja sama raksasa teknologi tersebut dengan Israel. latimes.com
Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.


Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

9 hari lalu

Iklan satu halaman penuh di New York Times yang menyerang penyanyi Dua Lipa dan model Gigi dan Bella Hadid telah dikecam secara luas.[Twitter/Middle East Eye]
Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

9 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Polisi Bubarkan Pertemuan Pro-Palestina di Jerman, Khawatirkan Ujaran Kebencian

12 hari lalu

Orang-orang menghadiri demonstrasi pro-Palestina, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Berlin, Jerman, 4 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Polisi Bubarkan Pertemuan Pro-Palestina di Jerman, Khawatirkan Ujaran Kebencian

Kongres pro-Palestina tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan apa yang mereka sebut sebagai "genosida" oleh Israel di Gaza.


Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

13 hari lalu

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)
Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.


Top 3 Dunia: Tuntutan PNS Jerman, Israel Tarik Pasukan, Israel Bersiap Hadapi Balasan Iran

16 hari lalu

Demonstran pro-Palestina melakukan protes saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berkecamuk di Munich, Jerman, 9 Oktober 2023. REUTERS/Christine Uyanik
Top 3 Dunia: Tuntutan PNS Jerman, Israel Tarik Pasukan, Israel Bersiap Hadapi Balasan Iran

Berita-berita tentang Israel mendominasi Top 3 Dunia, di antaranya soal pasokan senjata Jerman ke Israel.