TEMPO.CO, Washington – Kelompok maskapai penerbangan besar di Amerika Serikat mendukung rencana Lembaga Keamanan Transportasi atau TSA untuk mengecek suhu tubuh calon penumpang dan pegawai maskapai selama merebaknya wabah virus Corona.
Ini berlaku terutama untuk para pegawai yang langsung melayani calon penumpang.
“Langkah ini akan menambah lapisan proteksi keamanan bagi para penumpang dan pegawai bandara serta maskapai,” begitu pernyataan kelompok maskapai utama di AS seperti dilansir Reuters pada Ahad, 10 Mei 2020.
Kelompok ini juga menambahkan,”Pengecekan temperatur juga akan menambah kepercayaan publik, yang sangat penting untuk peluncuran kembali kegiatan layanan perjalanan udara dan ekonomi negara.”
Sejumlah maskapai besar yang tergabung di sini adalah American Airline, United Airlines, Delta Air Lines, dan Southwest Airlines.
Seorang pejabat AS mengatakan belum ada keputusan soal keharusan pengecekan suhu tubuh calon penumpang pesawat terbang ini.
Soal ini masih menjadi pembahasan di antara lembaga pemerintah dan maskapai di AS.
“Keputusan baru akan diambil pekan depan,” begitu kata pejabat yang tidak disebut namanya ini.
Salah satu opsi yang dibahas adalah memulai pengecekan suhu tubuh di sejumlah bandara besar di AS.
Saat ini, ada isu soal apa langkah pemerintah selanjutnya jika ada penumpang dengan suhu tubuh tinggi sehingga dilarang terbang.
Pejabat AS mengatakan pengecekan temperatur tubuh ini tidak menghilangkan risiko infeksi virus Corona. Tapi ini bisa mencegah calon penumpang yang sedang kurang sehat untuk berpergian.
Wabah virus Corona menyebar di Kota Wuhan, Cina, sejak Desember 2019. Wabah ini telah menelan korban jiwa sebanyak sekitar 283 ribu orang di 185 negara. Korban sembuh sebanyak 1.4 juta orang seperti dilansir situs Johns Hopkins University.
Sekitar 4.1 juta orang terinfeksi. AS mencatat ada 1.3 juta orang terinfeksi virus Corona dengan korban jiwa sebanyak sekitar 80 ribu orang dan 216 ribu orang sembuh.