TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintahan Presiden Donald Trump tidak akan mengimplementasikan rekomendasi Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit atau CDC sehubungan dengan pengaktifan kembali kegiatan bisnis, pendidikan, religi, dan sosial lainnya akibat wabah corona atau COVID-19.
CDC telah menyerahkan draf dokumen rekomendasi untuk pembukaan kembali Amerika Serikat setebal 17 halaman yang berisikan panduan dan saran khusus untuk sekolah dan gereja.
"Laporan setebal 17 halaman ini merupakan permintaan dari Gugus Tugas Gedung Putih untuk menghasilkan rekomendasi ini. Itulah peran kami. Menyusun panduan ini," kata pejabat senior CDC kepada Associated Press dan dilaporkan oleh CNN.
Draf rekomendasi itu antara lain memberi panduan khusus untuk enam kategori: program perawatan anak, sekolah, komunitas keagamaan, perusahaan dengan tenaga kerja yang rentan, restoran dan bar, serta angkutan massal.
Untuk sekolah misalnya, CDC memberikan panduan agar ada jarak duduk anak-anak, lalu anak-anak yang dibentuk dalam satu grup atau kelas tidak diubah dengan mengganti anak-anak itu dengan anak lainnya dari luar grup mereka, makan siang di kelas bukan di kantin, dan tidak dilakukan studi lapangan.
Seorang pejabat pemerintah AS kepada CNN menjelaskan, kepemimpinan CDC tidak melihat draf ini sebelum bocor dan ada dua perhatian ketika gugus tugas menerima draf itu.
Pertama, dokumen rekomendasi itut terlalu preskripsi karena panduan di pedesaan Tennessee tidak seharusnya sama dengan panduan di kota urban New York City.
Selain itu, rekomendasi dalam dokumen CDC dinilai tidak sesuai dengan fase yang telah digariskan oleh satuan tugas.
Gugus tugas kemudian meminta dokumen dikirim kembali ke CDC untuk direvisi ulang.
Wabah corona di AS, telah menewaskan 75 ribu orang dan lebih dari 1,2 juta kasus. Situasi wabah ini di AS sudah melebihi Cina dan Italia.