TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa, 19 Desember 2023, mengklasifikasikan jenis virus corona JN.1 sebagai "varian yang menarik" dan mengatakan bukti saat ini menunjukkan risiko terhadap kesehatan masyarakat dari jenis tersebut rendah.
Setidaknya dua ahli mengatakan kepada Reuters bahwa meskipun strain tersebut dapat menghindari sistem kekebalan dan menularkan lebih mudah dibandingkan varian lain yang beredar saat ini, strain tersebut belum menunjukkan tanda-tanda penyakit yang lebih parah.
Meskipun mungkin ada lebih banyak kasus dengan varian tersebut, JN.1 tidak menimbulkan risiko yang lebih besar, kata Andrew Pekosz, ahli virologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg.
JN.1 sebelumnya diklasifikasikan sebagai varian minat sebagai bagian dari garis keturunan induknya BA.2.86, namun WHO kini telah mengklasifikasikannya sebagai varian minat terpisah.
WHO mengatakan vaksin yang ada saat ini akan terus melindungi terhadap penyakit parah dan kematian akibat JN.1 dan varian virus Covid-19 lainnya yang beredar.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat awal bulan ini mengatakan subvarian JN.1 menyumbang sekitar 15% hingga 29% kasus di Amerika Serikat pada 8 Desember, menurut proyeksi terbaru badan tersebut.
CDC mengatakan saat ini tidak ada bukti bahwa JN.1 menimbulkan peningkatan risiko terhadap kesehatan masyarakat dibandingkan varian lain yang beredar saat ini dan suntikan terbaru dapat membuat warga Amerika terlindungi dari varian tersebut.
JN.1 pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat pada bulan September, menurut CDC. Pekan lalu, Cina mendeteksi tujuh infeksi subvarian Covid.
REUTERS
Pilihan Editor: Sandera Israel Sebut Ibunya Tewas oleh Tentara Israel