TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump melarang Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci, untuk bersaksi di depan Konggres Amerika. Hal tersebut menyusul permintaan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika agar Gedung Putih memberikan keterangan soal buruk penanganan virus Corona (COVID-19) sejauh ini.
"Sementara adminitsrasi Trump berjuang mengendalikan pandemi virus Corona, tak terkecuali membuka perekonomian Amerika kembali, adalah kontra produktif untuk mengirimkan figur integral (Fauci) ke Konggres," ujar juru bicara Gedung Putih, Judd Deere, sebagaimana dikutip dari CNN, Sabtu, 2 Mei 2020.
Hal senada disampaikan oleh perwakilan Parlemen, Evan Hollander. Hollander mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan pemberitahuan dari Gedung Putih bahwa Fauci dilarang hadir ke Konggres untuk memberikan kesaksian.
Uniknya, Fauci juga dijadwalkan hadir di Dewan Senat Amerika pada bulan ini. Mayoritas anggota Dewan Senat adalah Republikan yang merupakan supporter Trump. Adapun Fauci dijadwalkan hadir ke Dewan Senat untuk Kesehatan, Pendidikan, dan Tenaga Kerja pada 12 Mei nanti.
Tidak bisa hadirnya Fauci disayangkan oleh pihak Parlemen. Sebab, selama ini, Fauci dianggap sebagai figur yang lebih kredibel dalam memberikan keterangan soal pandemi virus Corona di Amerika. Apalagi, Fauci tidak ragu membantah dan mengkritik kebijakan Trump apabila tidak tepat.
Sebagai contoh, pada hari Kamis kemarin, Fauci mengkritik soal minimnya frekuensi tes virus Corona di Amerika. Menurutnya, Amerika seharusnya menggelar lebih banyak tes untuk mendapatkan situasi pandemi virus Corona yang akurat.
"Sistem yang ada sekarang tidak pas dengan apa yang kami inginkan, apa yang kalian butuhkan. Kita akui saja, sistemnya gagal. Melihat bagaimana warga di negara lain bisa mendapatkan tes dengan mudah, kita ternyata tidak sesiap itu," ujar Fauci.
Trump membantah Fauci dengan mengatakan bahwa tes Corona di Amerika berjalan baik-baik saja sejauh ini. "Saya tidak setuju dengannya. Menurut saya, kita sudah bekerja dengan baik dalam hal tes virus Corona," ujar Trump.
Sebagai catatan, per hari ini, Amerika memiliki 1.131.280 kasus dan 65.766 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Hal tersebut menjadikan Amerika sebagai episentrum virus Corona global.
ISTMAN MP | CNN