TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi akan mengizinkan beberapa bisnis makanan untuk buka selama Ramadan ketika lockdown diberlakukan untuk menghambat penyebaran virus Corona.
Dikutip dari Gulfnews, 25 April 2020, sumber surat kabar Saudi, Ajel, mengatakan Kementerian Urusan Kota dan Desa akan mengizinkan kedai kopi yang menawarkan minuman dan jus segar serta toko permen dan toko roti manual, untuk beroperasi kembali di bulan Ramadan.
Jumlah pekerja di bisnis tersebut akan ditentukan sesuai dengan pedoman tertentu.
"Kepala daerah atau gubernur akan menentukan apa yang menurutnya sesuai dengan perintah yang lebih tinggi," kata sumber itu tanpa perincian lebih lanjut.
Pemandangan Masjidil Haram yang sepi pada hari pertama bulan suci Ramadan selama wabah penyakit virus Corona (COVID-19), di kota suci Mekah, Arab Saudi 24 April 2020. Foto diambil melalui jendela. [REUTERS / Yasser Bakhsh]
Juru bicara Kementerian Kesehatan Saudi Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan, setiap pertemuan Ramadan dapat menyebabkan penyebaran virus Corona dan ia mengingatkan orang-orang tentang pentingnya menjaga jarak sosial, dikutip dari Arab News.
Ramadan dikaitkan dengan berkumpul bersama keluarga saat buka puasa dan kelompok di masjid-masjid, tetapi karena COVID-19, orang-orang didesak untuk mempraktikkan jarak sosial.
"Seperti yang Anda semua tahu, setiap sosialisasi atas nama agama atau keluarga dapat menciptakan peluang bagi penyebaran virus," kata Al-Abd Al-Aly.
Juru bicara tersebut mendorong orang dengan penyakit kronis untuk berkonsultasi dengan dokter mereka tentang puasa dan bagaimana asupan obat mereka bisa bekerja sesuai dengan jam puasa.
Pekan lalu, Arab Saudi melonggarkan jam malam yang diberlakukan sebagai bagian dari tindakan pencegahan untuk mengekang penyebaran virus Corona. Orang-orang diizinkan keluar rumah di bulan Ramadan dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore, kecuali penduduk distrik yang lockdown secara total. Hingga Sabtu, Arab Saudi telah melaporkan total 15.102 kasus virus Corona termasuk 127 kematian.