TEMPO.CO, Jakarta - Dua keluarga di India terpaksa menggunakan sepeda motor untuk membawa anggota keluarga mereka yang kritis hingga meninggal di jalan. Dua pasien itu berstatus suspect COVID-19.
Mereka terpaksa menggunakan sepeda motor dari Madhya Pradesh ke rumah sakit setelah ambulan menolak.
Dikutip dari ndtv.com, kasus pertama dialami Pandu Chandane, 60 tahun, warga Badwali Chowki, yang mengalami kesulitan bernafas. Adik Chandane menjelaskan kakaknya pada Senin, 13 April 2020, sudah mendatangi rumah sakit. Staf di rumah sakit lalu memberikannya resep obat dan meminta mereka pulang, tidak ada rawat inap.
Pada keesokan hari, kondisi Chandane memburuk. Keluarga Chandane menelepon rumah sakit agar dikirimkan ambulan, namun rumah sakit tidak bisa memenuhi permintaan itu. Saat tak punya pilihan seperti ini, keluarga lalu membawa Chandan ke Rumah Sakit negeri Maharaha Yeshwantrao menggunakan sepeda motor.
Sayang, Chandane dinyatakan meninggal saat dia tiba di rumah sakit. Atas kejadian ini, Pravin Jadia, Kepala Rumah Sakit Indore, menjelaskan Chandane memang benar dibawa ke rumah sakit pada Senin kemarin dan pulang pada hari yang sama. Namun pada Selasa, 14 April 2020, dia dibawa ke rumah sakit swasta yang dari sana Chandane dirujuk ke Rumah Sakit Maharaha Yeshwantrao. Ketika keluarga Chandane tiba di rumah sakit, pasien rupanya sudah meninggal.
Kepala Keamanan Rumah Sakit Maharaha Yeshwantrao, PS Thakur, sudah mencatat insiden ini. Staf medis telah mengumpulkan sampel keluarga Chandane untuk dites COVID-19.
Kejadian kedua dialami oleh Sheikh Hamid, 65 tahun, dari distrik Khandwa, Khadakpura, India. Sebuah mobil ambulan menolak mengangkut jenazah Hamid.
Hamid menderita diabetes dan tekanan darah tinggi. Dia akhirnya dilarikan ke rumah sakit menggunakan sepeda motor, namun meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit. Di Khadakpura, India, sudah ada 14 kasus virus corona dan wilayah itu dinyatakan zona merah.