TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembukaan kembali bisnis di Amerika hampir selesai disusun oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Harapan Trump, rencana tersebut bisa langsung dipakai begitu pandemi virus Corona (COVID-19) di Amerika benar-benar terkendali.
"Jumlah angka kematian di Amerika akibat virus Corona mulai landai. Hal itu mengindikasikan bahwa pembatasan sosial yang kita lakukan sudah menunjukkan hasil," ujar Trump sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 14 April 2020.
Sebagaimana diketahui, Amerika adalah episentrum virus Corona di dunia saat ini. Mereka memiliki angka kasus dan korban meninggal tertinggi dibandingkan negara-negara lain. Per hari ini, mereka telah mencatatkan 581.679 kasus dan 23.608 korban meninggal akibat virus dengan nama resmi COVID-19 itu.
Namun, seperti yang dikatakan Trump, pertumbuhan jumlah kasus dan korban meninggal akibat virus Corona mulai menurun beberapa hari terakhir. Pada hari Senin kemarin, jumlah korban meninggal di Amerika adalah 1500 orang. Angka tersebut lebih rendah 500 dibandingkan pencapaian pada pekan sebelumnya yang rata-rata 2000 kematian per hari. Itulah kenapa pembukaan kembali bisnis di Amerika mulai dipersiapkan.
Trump melanjutkan, dirinya akan memiliki kekuatan tertinggi dalam memutuskan kapan bisnis maupun sekolah di seluruh Amerika boleh dibuka. Walau begitu, Trump menyakinkan bahwa dirinya tidak akan gegabah.
"Saya sebagai Presiden Amerika yang akan mengambil keputusan (kapan bisnis boleh dibuka). Tentu saya akan bekerja sama dengan pemerintah negara bagian," ujar Trump yang tidak menjelaskan lebih lanjut perihal haknya memerintah negara bagian untuk membuka kembali bisnis dan sekolah.
Sementara itu, di pesisir timur (East Coast), beberapa pemerintah negara bagian sudah mulai berkoordinasi perihal pembukaan kembali bisnis di kawasan mereka. Mereka ingin melakukan pembukaan secara bertahap dan penuh kehati-hatian agar tidak timbul gelombah wabah Corona baru. Selain itu, mereka juga membahas soal pengangkatan lockdown.
Pemerintah negara bagian yang sudah berkoordinasi itu adalah New York, New Jersey, Connecticut, Delaware, Pennsylvania, dan Rhode Island. Menurut Gubernur New York Andrew Cuomo, tidak mungkin dirinya tidak berkoordinasi dengan pemerintah negara bagian lain karena banyak pekerja di New York adalah komuter.
"Tidak ada satupun dari kami yang pernah menghadapi pandemi, tidak ada satupun yang memiliki jawabannya. Namun, jika ditanya apakah memprioritaskan kesehatan atau ekonomi, tentu jawabannya adalah dua-duanya," ujar Cuomo.
Cuomo mengingatkan pemerintah negara-negara bagian lainnya, begitu juga dirinya, utnuk tetap waspada dan tetap menerapkan pembatasan sosial. Satu langkah bodoh, kata Cuomo, akan merusak pencapaian pengendalian virus Corona (COVID-19)
Sejauh ini, rencana pembukaan kembali bisnis di Amerika ditargetkan berlangsung per 1 Mei 2020.
ISTMAN MP | REUTERS