Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Israel Mulai Longgarkan Lockdown Virus Corona

image-gnews
Umat Yahudi berdiri dengan jarak berjauhan saat berdoa saat pemberlakuan lockdown untuk membendung penyebaran virus corona (COVID-19) di Ashdod, Israel, Rabu, 1 April 2020. Menurut data John Hopkins University pada 2 April 2020, terdapat 6.211 kasus virus baru tersebut dengan 33 korban meninggal dan  289 pasien pulih.  REUTERS/Amir Cohen
Umat Yahudi berdiri dengan jarak berjauhan saat berdoa saat pemberlakuan lockdown untuk membendung penyebaran virus corona (COVID-19) di Ashdod, Israel, Rabu, 1 April 2020. Menurut data John Hopkins University pada 2 April 2020, terdapat 6.211 kasus virus baru tersebut dengan 33 korban meninggal dan 289 pasien pulih. REUTERS/Amir Cohen
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lockdown parsial virus Corona di Israel akhirnya dicabut pada Jumat pukul 6 pagi waktu setempat setelah Passover atau Paskah Yahudi.

Israel melonggarkan jam malam dan pembatasan pada Jumat ketika virus telah menginfeksi 10.095 orang dan menewaskan 93 lainnya.

Dkutip dari Jerusalem Post, 10 April 2020, Channel 12 melaporkan bahwa beberapa maskapai penerbangan menerima izin dari Kementerian Transportasi dan Dalam Negeri Israel untuk mendarat di negara itu, termasuk dari tempat-tempat dengan jumlah virus Corona tinggi, seperti New York City. Para pengunjung mengurus administrasi di Bandara Ben-Gurion tanpa harus diuji virus Corona dan tidak diperintahkan untuk diisolasi. Namun, Kementerian Kesehatan Israel mengaku tidak tahu perihal masuknya penerbangan tersebut.

Pada saat yang sama, Dewan Keamanan Nasional Israel mengatakan telah mempresentasikan rencana strategi pasca Paskah. Rencana bertahap mencakup peningkatan persentase pekerja yang diizinkan untuk kembali ke lapangan, ditambah menguji berbagai model kerja secara bergiliran atau pada hari yang berbeda. Pendidikan khusus akan dilanjutkan dan perlahan setelahnya pra-sekolah, dan akhirnya seluruh sistem sekolah.

Kemudian, rencana Dewan Keamanan Nasional akan memungkinkan orang untuk melakukan perjalanan lebih jauh dari rumah mereka, namun tetap menutup mal dan sebagian besar tempat rekreasi.

Rencana bertahap juga melibatkan pencabutan lockdown kota berdasarkan tingkat infeksi, yang berarti infeksi paling sedikit menjadi yang pertama, kemudian orang-orang berdasarkan kategori usia dengan yang termuda dan paling sehat terlebih dahulu.

Di Bnei Brak, warga melihat kelonggaran pembatasan di kota mereka, di mana penduduk diizinkan bepergian ke luar kota untuk bekerja dan beberapa kebutuhan penting lainnya untuk pertama kalinya dalam seminggu, menurut Times of Israel.

Dari Selasa malam hingga Jumat pagi, warga Israel secara nasional telah dilarang pindah antar kota, di tengah kekhawatiran bahwa orang-orang yang bepergian untuk liburan Paskah dapat mengarah ke gelombang baru kasus virus. Di Yerusalem, penduduk dikarantina di salah satu dari tujuh zona batas yang memisahkan kota.

Jam malam yang lebih ketat, yang diberlakukan sejak Rabu malam dan memaksa warga Israel untuk tetap berada dalam jarak 100 meter dari rumah mereka, dicabut Kamis pagi.

Polisi Israel menahan dua pria Yahudi ultra-Ortodoks selama bentrokan ketika polisi memberlakukan lockdown sebagian untuk membendung penularan virus corona (COVID-19) di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, Senin, 30 Maret 2020. REUTERS/Ronen Zvulun

Ynet melaporkan bahwa sepanjang liburan hari Rabu dan Kamis, polisi telah membagikan ratusan denda kepada orang-orang yang melanggar pembatasan pergerakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan pencabutan lockdown dan keputusan pemerintah untuk melonggarkan karantina Bnei Brak, Kementerian Kesehatan mendesak warga Israel untuk terus mempertahankan peraturan jarak sosial.

"Bahaya virus Corona belum berlalu. Kita semua melihat apa yang terjadi di negara-negara lain di seluruh dunia," kata Menteri Kesehatan Yaakov Litzman. "Pembukaan ekonomi secara bertahap hanya akan mungkin jika kita semua memastikan untuk mematuhi aturan, terlepas dari kesulitannya."

Pengumuman itu mengatakan keputusan mengenai langkah-langkah khusus untuk Yerusalem, di mana sebagian besar infeksi telah di bagian ultra-Ortodoks kota, akan segera dilakukan.

Di bawah aturan yang tetap berlaku pada hari Jumat, warga Israel dapat melakukan perjalanan untuk bekerja atau kebutuhan penting lainnya, seperti berbelanja makanan atau obat-obatan, tetapi umumnya dilarang berada lebih dari 100 meter dari rumah mereka. Pertemuan lebih dari dua orang dilarang. Orang-orang juga diwajibkan mengenakan masker saat keluar dari rumah, tetapi aturan itu tidak akan diberlakukan sampai hari Minggu.

Para pejabat kesehatan dilaporkan telah mendorong agar lockdown nasional diperpanjang hingga akhir Paskah pada 15 April, tetapi dianulir oleh Kementerian Keuangan, yang telah memperingatkan kerusakan jangka panjang pada perekonomian Israel jika lockdown semakin lama diberlakukan.

Para pejabat khawatir warga Israel tidak akan menahan godaan untuk keluar selama liburan, berpotensi menyebabkan gelombang infeksi baru ketika negara itu berupaya mengekang penyebaran virus.

Tetapi Departemen Keuangan dengan cepat mengeluarkan pernyataan yang menolak perpanjangan lockdown.

"Klarifikasi: Batasan yang ditempatkan sebelum liburan di tempat kerja akan dicabut besok seperti yang direncanakan," kata juru bicara kementerian. "Situasi akan kembali ke batasan yang ada sebelum Malam Paskah."

Dalam beberapa hari terakhir, Israel telah melihat perlambatan tingkat kasus baru virus Corona, bahkan ketika jumlah kematian meningkat. Pada hari Senin, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintah Israel dapat mulai mengurangi beebrapa pembatasan lockdown virus Corona akhir pekan depan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

1 jam lalu

Kendaraan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir terlibat dalam kecelakaan di Ramle pada 26 April 2024. (Screencapture/X)
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah


Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

4 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

7 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

8 jam lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

9 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

10 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.


Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

14 jam lalu

Para pengunjuk rasa berada di sebuah perkemahan tempat para mahasiswa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik antara Israel dan Hamas, di kampus Universitas Northwestern di Evanston, Illinois, AS, 25 April 2024. REUTERS/Nate Swanson
Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

Bentrokan baru antara polisi dan mahasiswa pro-Palestina yang menentang perang Israel di Gaza pecah pada Kamis, 25 April 2024.


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

16 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

1 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza