Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Krisis APD, Dokter di India Pakai Helm Rawat Pasien Virus Corona

image-gnews
Seorang dokter yang mengenakan jas hujan robek berdiri di fasilitas perawatan penyakit virus Corona (COVID-19) utama di tengah kekhawatiran tentang penyebaran penyakit di Kolkata, India, 26 Maret 2020. Foto diambil 26 Maret 2020. [REUTERS / Stringer]
Seorang dokter yang mengenakan jas hujan robek berdiri di fasilitas perawatan penyakit virus Corona (COVID-19) utama di tengah kekhawatiran tentang penyebaran penyakit di Kolkata, India, 26 Maret 2020. Foto diambil 26 Maret 2020. [REUTERS / Stringer]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter yang merawat pasien virus Corona di India terpaksa menggunakan jas hujan hingga helm sepeda motor karena kekurangan alat perlindungan diri (APD).

Perdana Menteri India Senin kemarin mengatakan telah mengupayakan pengayaan perlengkapan yang disebut Personal Protective Equipment (PPE) atau APD, baik dari dalam negeri maupun impor dari Korea Selatan dan Cina.

Tetapi puluhan lebih dokter di lini depan perlawanan virus Corona, yang sejauh ini telah menginfeksi 1.251 orang di India dan menewaskan 32 orang, mengatakan mereka khawatir bahwa tanpa masker dan baju pelindung yang tepat, mereka dapat menjadi pembawa virus.

Dikutip dari Reuters, 31 Maret 2020, menurut satu proyeksi, lebih dari 100.000 orang dapat terinfeksi pada pertengahan Mei, menempatkan sistem kesehatan India yang kurang dana dan kelangkaan dokter di bawah tekanan berat.

Di kota timur Kolkata, dokter muda di fasilitas rujukan perawatan utama virus Corona, Rumah Sakit Penyakit Menular Beleghata, diberikan jas hujan plastik untuk memeriksa pasien minggu lalu, menurut dua dokter di sana dan foto-foto yang ditinjau oleh Reuters.

"Kami tidak akan bekerja dengan mengorbankan nyawa kami," kata salah satu dokter, yang menolak disebutkan namanya karena ia takut akan pembalasan dari pihak berwenang.

Pengawas medis rumah sakit yang bertanggung jawab, Dr. Asis Manna, menolak berkomentar.

Petugas polisi dalam pakaian pelindung tiba di daerah perumahan untuk memeriksa orang-orang di bawah karantina rumah, selama 21 hari lockdown nasional untuk membatasi penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, 25 Maret 2020. [REUTERS / Amit Dave]

Di negara bagian Haryana utara dekat New Delhi, Dr. Sandeep Garg dari Rumah Sakit ESI mengatakan ia telah menggunakan helm sepeda motor karena ia tidak memiliki masker N95, yang menawarkan perlindungan signifikan terhadap partikel virus.

"Saya memakai helm, helmnya ada di depan sehingga menutupi wajah saya, menambahkan lapisan lain di atas masker bedah," kata Garg.

Kementerian kesehatan India tidak segera menanggapi pertanyaan terkait krisis APD.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nasib para dokter dalam pandemi ini menandakan sistem kesehatan masyarakat yang bobrok dan terbebani yang selama bertahun-tahun telah kekurangan dana dan perbaikan. India membelanjakan sekitar 1,3% dari PDB untuk kesehatan masyarakat, termasuk yang terendah di dunia.

"Kami hidup dalam doa, bukan karena kami dapat menyelamatkan diri dengan mengandalkan sistem kesehatan," kata seorang pejabat senior pemerintah federal di New Delhi, yang menolak disebutkan namanya.

Di rumah sakit yang dikelola pemerintah di kota Rohtak di Haryana, beberapa dokter muda telah menolak untuk merawat pasien kecuali mereka memiliki peralatan keselamatan yang memadai.

Mereka juga membentuk dana COVID-19 informal, di mana setiap dokter menyumbangkan 1.000 rupee (Rp 216 ribu) untuk membeli masker dan penutup wajah lainnya, kata salah satu dokter.

"Semua orang takut," kata dokter. "Tidak ada yang mau bekerja tanpa perlindungan."

Sementara NDTV melaporkan bahwa lockdown nasional dan pembatasan jam malam dapat menunda pasokan alat pelindung bagi para profesional medis di garis depan pertempuran melawan virus Corona, menurut pengakuan lembaga pemerintah.

Pengakun ini tercantum pada surel 28 Maret yang dikirim oleh HLL Lifecare, sebuah perusahaan pemerintah di bawah Kementerian Kesehatan kepada Direktur Medis Kepala, Pengadaan, South Western Railways.

Surel HLL itu sebagai balasan atas permintaan South Western Railways untuk 13.000 unit Alat Pelindung Diri (PPE) untuk Rumah Sakit Railways. Ini termasuk 13.000 baju keselamatan, topeng, sarung tangan dan kacamata.

Menurut pantauan NDTV, hingga Selasa India mencatat 1.251 kasus virus Corona terkonfirmasi dengan 32 kematian dan 102 pulih. Kasus virus Corona terbanyak di India tercatat di negara bagian Kerala dengan 202 kasus, disusul Maharashtra 198 kasus, dan Delhi 87 kasus.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

1 hari lalu

Ilustrasi Salat Tarawih. Foto/Shutterstock.com
Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

Beberapa mahasiswa asing terluka setelah massa menyerang saat mereka sedang melaksanakan salat Tarawih di lingkungan Universitas Gujarat.


Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

1 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

Untuk lansia, status hidrasinya harus lebih diperhatikan saat memutuskan tetap berolahraga di bulan puasa.


India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

2 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa meletakkan sepatu di atas gambar karton Perdana Menteri India Narendra Modi saat protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengangkat kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia , di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

India akan memulai pemungutan suara secara bertahap mulai 19 April, menjadi pemilu terbesar di dunia di mana hampir 1 miliar orang memberikan suara


Motorola Rilis Teaser Ponsel Diduga Moto Edge 50 Pro

2 hari lalu

Logo Motorola. (motorola-fans.com)
Motorola Rilis Teaser Ponsel Diduga Moto Edge 50 Pro

Motorola mengumumkan bahwa mereka bersiap untuk meluncurkan ponsel barunya di India pada 3 April 2024.


Jet Tempur India Jatuh, Ajaibnya Pilot Berhasil Selamat

5 hari lalu

Jet tempur EF-18M Hornet milik Angkatan Udara Spanyol terbang saat Latihan Militer Ocean Sky 2023 untuk pelatihan udara-ke-udara tingkat lanjut di wilayah udara selatan Kepulauan Canary, Spanyol, 25 Oktober 2023. REUTERS/Borja Suarez
Jet Tempur India Jatuh, Ajaibnya Pilot Berhasil Selamat

Jet tempur buatan India jatuh setelah delapan tahun digunakan. Pilot berhasil selamat dari insiden mematikan itu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

6 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Pemerintah India Didesak Hentikan Kerja Sama Drone dengan Israel untuk Bantai Warga Gaza

6 hari lalu

An Elbit Systems Ltd. Kendaraan udara tak berawak (UAV) Hermes 900 terlihat di pabrik drone perusahaan di Rehovot, Israel, 28 Juni 2018. REUTERS/Orel Cohen
Pemerintah India Didesak Hentikan Kerja Sama Drone dengan Israel untuk Bantai Warga Gaza

India dilaporkan membeli senjata senilai sekitar US$2 miliar dari Israel selama dekade terakhir.


Profil Krystyna Pyszkov Pemenang Miss World 2024 Asal Republik Ceko

6 hari lalu

Picture Courtesy - Krystyna Pyszkova's Instagram
Profil Krystyna Pyszkov Pemenang Miss World 2024 Asal Republik Ceko

Krystyna Pyszkova sebelumnya adalah pemenang kontestasi Miss Europe yang dinobatkan menjadi Miss World 2024.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

6 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

7 hari lalu

Para pengunjuk rasa memegang poster saat protes terhadap apa yang mereka sebut sebagai ujaran kebencian terhadap Muslim yang dilakukan oleh para pemimpin Hindu, di New Delhi, India, 27 Desember 2021. REUTERS/Adnan Abidi
India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

Pemerintahan Narendra Modi akan menerapkan undang-undang kewarganegaraan kontroversial yang mengecualikan umat muslim.