TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Prancis mengatakan dua pekan ke depan menjadi masa yang paling keras dalam perang melawan wabah virus Corona.
Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe, mengatakan pemerintah berusaha secepatnya menambah tempat tidur pasien di layanan unit darurat serta menyediakan pakaian pelindung bagi petugas medis.
"Kita melakukan pertempuran yang butuh waktu untuk dimenangkan. Dua pekan pertama pada April akan menjadi lebih sulit dibandingkan dua pekan yang baru saja kita lewati," kata Philippe seperti dikutip dari Reuters pada Sabtu, 28 Maret 2020.
Wabah virus Corona ini awalnya merebak di kawasan timur Prancis, yang membuat rumah sakit kewalahan saat merawat pasien yang jumlahnya terus bertambah.
Wabah ini lalu menyebar ke arah barat. Dokter di sejumlah rumah sakit di Paris mengatakan layanan gawat darurat akan dipenuhi pasien pada akhir pekan ini.
Warga melakukan olahraga bersama dari balkon apartemen mereka di tengah pemberlakuan lockdown akibat virus Corona di Nantes, Prancis, 27 Maret 2020. REUTERS/Stephane Mahe
Prancis mengerahkan militer dan petugas gawat darurat di rumah sakit untuk memindahkan pasien ke wilayah lain yang masih memiliki tempat tidur di unit gawat darurat.
Proses pemindahan ini menggunakan helikopter militer dan kereta yang disediakan khusus untuk keperluan ini.
Hingga Sabtu, jumlah korban tewas di Prancis mencapai sebesar 2.314 jiwa. Sebanyak 37.575 orang terdiagnosa virus Corona.
Untuk para petugas media, pemerintah telah memesan satu miliar masker wajah, yang mayoritas didatangkan dari Cina.
Saat ini, sekitar 40 juta masker habis digunakan tiap pekan selama wabah virus Corona ini terjadi.
Menteri Kesehatan, Olivier Veran, mengatakan pemerintah mencatat ada 10 ribu tempat tidur di unit layanan intensif di rumah sakit. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibandingkan saat krisis virus Corona ini mulai terjadi. Sebanyak 4.500 tempat tidur tambahan di rumah sakit akan dibeli.
Menurut dokter, mereka juga kekurangan tenaga medis. "Kami kekurangan orang," kata Djillali Annane, kepala layanan unit darurat di Rumah Sakit Raymond Poincare di pinggiran kota Paris.
Hingga kini wabah virus Corona telah menewaskan sekitar 30 ribu orang, menginfeksi lebih dari 650 ribu di 200 negara. Sekitar 137 ribu pasien virus Corona dinyatakan sembuh.