TEMPO.CO, Jakarta - Seorang staf PBB yang bertugas di Myanmar, pada Jumat, 27 Maret 2020, dinyatakan posifi virus corona atau COVID-19. PBB di Myanmar dalam keterangan menjelaskan staf yang terkena virus mematikan tersebut sudah pulang ke Swiss dan melakukan karantina mandiri.
“Ketika staf itu mulai mengalami gejala-gejala yang seperti COVID-19, staf tersebut melakukan tes virus corona dan melakukan isolasi di Rumah Sakit Umum dimana dia menjalani tes virus corona,” demikian keterangan PBB, seperti dikutip dari aa.com.tr.
PBB mengapresiasi Pemerintah Myanmar atas dukungan yang diberikan. PBB pun berkomitmen mendukung upaya nasional pencegahan penyebaran virus corona di Myanmar.
“PBB akan mendukung penguatan kapasitas nasional di Myanmar dalam menangani kasus-kasus yang muncul menyusul meluasnya dampak virus COVID-19. Dalam waktu yang sulit ini, kami melanjutkan kerja sama sebagai mitra Myanmar di bidang kemanusiaan, bantuan pengembangan dan perdamaian,” tulis PBB.
Virus Corona menyebar pertama kali di Kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini sekarang sudah menyebar di setidaknya 176 negara dan teritorial. Data Universitas Johns Hopkins menyebut lebih dari 26.400 meninggal karena virus corona dan 129.800 orang berhasil sembuh di seluruh dunia.