TEMPO.CO, Jakarta - Glastonbury, salah satu festival musik terbesar di dunia, ikut bertekuk lutut di depan virus Corona (COVID-19). Hari ini, Rabu, 18 Maret 2020, pihak penyelanggara memastikan bahwa festival Glastonbury 2020 dibatalkan, bukan ditunda.
"Kami minta maaf harus menyampaikan hal ini. Bagaimanapun Glastonbury 2020 harus dibatalkan dan tahun ini akan menjadi tahun tanpa festival itu," ujar penyelenggara Glastonbury Festival, Michael dan Emily Eavis, sebagaimana dikutip dari Independent.
Sesungguhnya, jika Glastonbury 2020 tidak dibatalkan, maka tahun ini akan menjadi perayaan 50 tahun festival tersebut. Penampilan berbagai artis kondang sudah disiapkan untuk merayakannya mulai dari penyanyi rap Kendrick Lamar, musisi legendaris Paul McCartney, Diana Ross, hingga penyanyi country/ pop Taylor Swift. Sayangnya, virus Corona menyerang.
Kalaupun pandemi virus Corona mereda dalam waktu dekat, Eavis tidak yakin akan ada cukup waktu baginya untuk mengumpulkan tenaga. Sebab, hanya tersisa tiga bulan untuk menyiapkan segalanya sementara dirinya belum memulai pembangunan infrastruktur apapun akibat pembatasan yang dilakukan pemerintah Inggris.
"Jelas sekali ini bukan hal yang kami harapkan, terutama untuk merayakan 50 tahun dilangsungkannya Glastonbury. Tetapi, mengikuti pembatasan yang diumumkan pemerintah, sembari melihat situasi yang tidak menentu, membatalkan (Glastonbury) adalah satu-satunya opsi," ujar Eavis.
Bagi mereka yang sudah kadung membeli tiket, Eavis menyakinkan bahwa pembeli bisa mengembalikan tiket dan mendapatkan kembali uang mereka. Opsi lain, pembeli bisa mempertahankan tiket yang sudah dimiliki karena otomatis akan diganti menjadi tiket untuk Glastonbury 2021.
Sebagai catatan, hingga berita ini ditulis, tercatat sudah 1.543 kasus virus Corona di Inggris. Selain itu, korban meninggal ada 55 orang. Untuk menanganinya, Inggris akan menerapkan strategi Herd Immunity.
Strategi tersebut akan membiarkan sejumlah orang tertular virus Corona (COVID-19), namun akan diatur sedemikian rupa agar tidak melebihi kapasitas penanganan tim medis. Tujuannya, untuk memastikan orang-orang tersebut bisa ditangani maksimal dan selanjutnya memiliki kekebalan terhadap virus Corona.
ISTMAN MP | INDEPENDENT | CNN