TEMPO.CO, Sydney – Pemerintah Australia mengatakan akan menggelontorkan dana stimulus ekonomi sebesar US$11.4 miliar atau sekitar Rp165 triliun terkait merebaknya wabah virus Corona.
Dana ini digelontorkan untuk mencegah resesi Australia, yang bisa terjadi untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir.
Sebelum ini, Australia pernah meluncurkan paket stimulus ekonomi pada saat terjadi krisis ekonomi global 2008. Paket stimulus itu berhasil menghindarkan negara dari resesi.
Pengamat ekonomi memperkirakan pandemi virus Corona ini bakal memicu resesi ekonomi di Australia pada kwartal kedua 2020.
Dana stimulus itu akan digunakan untuk mensubsidi gaji untuk 120 ribu orang yang sedang magang. Dana itu juga akan digunakan untuk membayar penerima dana kesejahteraan.
Para pengusaha kecil juga akan mendapat uang tunai sekitar Rp235 juta.
“Ini merupakan paket stimulus yang lengkap dan menyeluruh dan terencana dengan baik. Paket ini dirancang untuk mendukung ekonomi Australia dan menyediakan lapangan kerja serta membantu bisnis melewati masa-masa sulit ke depan,” kata Scott Morrison, Perdana Menteri Australia, saat jumpa pers seperti dilansir Reuters pada Kamis, 12 Maret 2020.
Morrison juga mengatakan ada sekitar 6 juta penerima dana berupa pensiunan dan warga pengangguran. Mereka mendapat tambahan dana sekita 750 dolar Australia atau sekitar Rp7.5 juta untuk sekali pembayaran pada 31 Maret.
Menteri Keuangan Australia, Josh Frydenberg, mengatakan paket itu akan disalurkan secepatnya. Paket stimulus keuangan ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1.5 persen pada kwartal kedua.
Seperti dilansir CNN dan Reuters, wabah virus Corona telah menyebar dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah sejak Desember 2019.
Virus Corona ini telah menyerang di lebih dari seratus negara dengan sekitar 4.600 korban jiwa dan lebih 118 ribu orang di berbagai negara terinfeksi.