TEMPO.CO, Jakarta - Pelayanan KBRI Seoul kembali dibuka pada Senin pagi setelah ditutup untuk persiapan pencegahan virus Corona di Korea Selatan.
Pada 28 Februari, Kantor Kedutaan Besar RI dan Badan Kordinasi Penanaman Modal (IIPC) di Seoul ditutup menyusul penyebaran virus corona atau COVID-19 di negeri Gingseng dan satu kasus terkonfirmasi pasien COVID-19 di Yeouido yang diumumkan otoritas setempat pada sore hari Kamis 27 Februari 2020.
Baik kompleks KBRI Seoul maupun kantor IIPC Seoul berada dalam radius yang sangat dekat dari pergerakan pasien tersebut di kawasan Yeouido. Langkah ini juga dalam rangka upaya pencegahan serta menjamin keamanan dan keselamatan bersama.
Menurut rilis KBRI Seoul yang diterima Tempo pada 2 Maret 2020, gedung KBRI Seoul menerima sterilisasi penyenprotan disinfektan guna memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung dan staf.
"Untuk keperluan mendesak KBRI selalu siap melayani, bahkan secara online. Hari ini, Gedung KBRI, terutama Loket Pelayanan kembali dibuka," tulis KBRI dalam pernyataan hari Senin.
KBRI Seoul kembali membuka loket pelayanan pada 1 Maret setelah ditutup sejak Jumat, 28 Februari 2020, untuk sterilisasi dan pencegahan virus Corona di Korea Selatan.[KBRI Seoul]
KBRI Seoul juga memberikan layanan telepon darurat di nomor +82-10-5394-2546, sedangkan nomor telepon hotline Posko KBRI Seoul +82-10-5450-2181. Posko Aju di Gyeongbuk, Euiseonggun, Bongyangmyeon Ansilgil 7-11 dapat dihubungi dengan nomor hotline +82-10-3601-9980.
Menurut laporan Yonhap yang dikutip pada 2 Maret pukul 10.36 WIB, Korea Selatan telah melaporkan 476 kasus virus Corona baru, menjadikan total kasus virus Corona di Korea Selatan 4.212 kasus.
Sejauh ini, 22 orang yang kebanyakan menderita penyakit yang mendasari, telah meninggal di Korea Selatan karena COVID-19.
KBRI Seoul kembali membuka loket pelayanan pada 1 Maret setelah ditutup sejak Jumat, 28 Februari 2020, untuk sterilisasi dan pencegahan virus Corona di Korea Selatan.[KBRI Seoul]
Sekitar 60 persen dari kasus yang dikonfirmasi telah dikaitkan dengan cabang sekte keagamaan Shincheonji di kota tenggara Daegu.
Dari 476 kasus baru, 377 berada di Daegu, 300 kilometer tenggara Seoul, dan 68 di provinsi Gyeongsang Utara, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC). Jumlah total kasus di Daegu dan Gyeongsang Utara masing-masing adalah 3.081 dan 624.
Pembaruan Senin pagi didasarkan pada jumlah pasien virus yang dihitung pada tengah malam. Sebelumnya, pembaruan pagi hari didasarkan pada jumlah yang dihitung pada jam 9.00 pagi pada hari itu, tetapi otoritas kesehatan Korea Selatan mengubahnya untuk membantu petugas kesehatan garis depan menghabiskan lebih banyak waktu melawan virus Corona.