TEMPO.CO, Jakarta - Mulai munculnya indikasi community spread (penyebaran secara bebas) virus Corona di California, Amerika, membuat pemerintah setempat mengambil langkah waspada. Gubernur California, Gavin Newsom, mengungkapkan bahwa 8400 orang sedang dalam pantauan karena diduga beberapa di antaranya sudah tertular virus Corona.
"California memantau 8400 orang yang tiba dengan penerbangan komersil, untuk melihat apakah mereka menderita simptom virus Corona. Hal itu sebagai bentuk kewaspadaan," ujar Newsom sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 28 Februari 2020.
Sebelumnya, seorang warga California Utara didapat menderita virus Corona tanpa pernah bepergian ke Cina ataupun melakukan kontak dengan pasien virus Corona. Hal tersebut mengindikasikan bahwa virus dengan nama resmi COVID-19 itu sudah mulai menyebar dengan bebas, dari satu komunitas ke komunitas lainnya (community spread).
Kasus tersebut langsung direspon oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC). Mereka meneliti kasus tersebut dan mengisolir anggota keluarga pasien selama 14 hari. Jika indikasi community spread benar terbukti, maka langkah pencegahan dan pengendalian yang lebih ketat harus diambil sebelum epidemi virus Corona menjadi pandemi.
Newsom melanjutkan, CDC telah memberitahunya bahwa protokol tes kesehatan untuk kawasan California akan dipermudah beberapa hari ke depan. Dengan begitu, pemeriksaan terhadap terduga virus Corona bisa dilakukan dengan efektif dan efisien untuk mendapat jumlah pasien yang pasti. Selain itu, alat tes juga akan ditambah oleh CDC.
"California hanya memiliki 200 peralatan test, namun sudah meminta agar protokol tes kesehatan dipermudah untuk bisa mengikutkan warga Amerika juga," ujar Newsom.
Hingga berita ini ditulis, jumlah kasus virus Corona (COVID-19) di seluruh dunia sudah mencapai angka 83.265. Angka tersebut belum menghitung jumlah korban meninggal sebanyak 2.858 orang. Di wilayah Amerika sendiri, ada 60 kasus virus Corona.
ISTMAN MP | REUTERS