TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan massal mengerikan terjadi di Hanau, Jerman pada Rabu malam, 19 Februari 2020 waktu setempat. Peristiwa ini menewaskan total sembilan orang.
Kepolisian Kota Hanau dalam keterangan menjelaskan, pelaku penembakan ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa bersama satu jenazah lain di rumahnya di Hanau tak lama setelah insiden. Pelaku diduga tewas bunuh diri.
Pihak kepolisian masih menggali identitas lengkap pelaku penembakan dan apa motif sesungguhnya dibalik penembakan massal itu.
"Tidak ada indikasi adanya pelaku lainnya," ungkap kepolisian setempat dalam pernyataanya.
Penembakan di Hanau, Jerman pada Rabu 19 Februari malam waktu setempat. Sumber: Michael Probst/Associated Press/nytimes.com
Menurut laporan media Jerman, Hessischer Rundfunk, tembakan pertama terdengar dari dalam area hookah bar, sebuah tempat dimana orang berkumpul untuk menyesap tembakau dengan pipa. Di tempat itu, tiga orang tewas.
Beberapa saksi mengungkap mereka mendengar suara tembakan lain dari luar bar. Total sembilan orang meninggal dalam penembakan massal ini dan beberapa orang yang tak diketahui jumlahnya mengalami luka-luka.
Sejumlah saksi mata mengaku melihat pelaku langsung melarikan diri menggunakan sebuah mobil hitam meninggalkan lokasi penembakan. Diketahui lokasi penembakan pertama dan kedua hanya berjarak sekitar 2,5 kilometer.
"Ini adalah malam yang mengerikan dan akan menghantui kita hingga waktu yang lama. Ini akan menjadi kenangan yang menyedihkan," ungkap Walikota Hanau Claus Kaminsky kepada surat kabar Bild.
Hanau adalah kota yang berpopulasi sekitar 95 ribu jiwa. Pasca-kejadian penembakan ini, kota itu tampak gelap dikelilingi aparat kepolisian, dan kilauan lampu darurat mobil ambulan memenuhi jalanan sekitar lokasi kejadian.
SAFIRA ANDINI | CHANNEL NEWS ASIA | nytimes.com