TEMPO.CO, Sydney – Pemerintah Australia bakal mengevakuasi lebih dari 200 warganya yang berada di kapal pesiar Diamond Princess, yang dikarantina karena infeksi virus Corona.
Kapal ini sedang berada di perairan di Yokohama, Jepang. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan para penumpang akan diangkut pada Rabu dan dibawa ke kawasan tropis Australia di utara.
“Mereka akan dikarantina selama 14 hari,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 17 Februari 2020.
Kapal pesiar mewah Diamond Princess dimiliki perusahaan Carnival Corp. Kapal ini tiba di Yokohama pada 3 Februari dan menjalani proses karantina, yang berarti para penumpang tidak boleh turun ke darat.
Karantina terjadi karena ada satu penumpang dari Hong Kong terinfeksi virus Corona.
Ada lebih dari 350 penumpang kapal pesiar ini yang terinfeksi virus Corona. Ini termasuk 24 orang warga Australia.
“Kami akan melakukan karantina lanjutan 14 hari saat mereka kembali ke Darwin,” kata Morrison kepada media di Melbourne.
Selain Australia, Amerika Serikat juga telah mengevakuasi warganya dari kapal pesiar itu kemarin. Ada sekitar 400 orang warga AS di kapal itu seperti dilansir Reuters. Dari jumlah itu, 46 orang terinfeksi virus Corona.
Sesampainya di Amerika, para penumpang yang berhasil dievakuasi harus menjalani setidaknya dua pekan karantina di pangkalan udara Travis, California atau pangkalan udara Lackland, dekat San Antonio, sebelum benar-benar pulang ke rumah dan menjalani kehidupan normal mereka, menurut New York Times.
Hingga Minggu, 16 Februari kemarin, 70 kasus baru virus Corona ditemukan pada penumpang kapal pesiar mewah itu dan menambah total kasus dikonfirmasi menjadi 355.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari staf Diamonnd Princess, para penumpang yang terbukti negatif virus Corona dapat meninggalkan kapal pada 19 Februari dan pulang ke rumah mereka.